Kembali ke halaman sebelumnya

Minta Polisi Bubarkan Demo Pro-Palestina, Rektor Columbia Tuai Kritik

detik.com 2 jam yang lalu
New York -

Senat Universitas Columbia di Amerika Serikat (AS) menegur Presiden (rektor) Universitas Columbia yakni Nemat Shafik. Soalnya, Shafik mengundang polisi untuk membubarkan demonstran pro-palestina di kampus.

Dilansir Reuters dan The Times of Israel, Minggu (28/4/2024), kritik ke Shafik juga datang dari mahasiswa, pengajar, dan pemerhati di luar kampus.

Pada 18 April lalu, Nemat memanggil polisi New York untuk membubarkan perkemahan para demonstran di kampus. Para demonstran ini menentang agresi Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat dua jam pertemuan pada Jumat (26/4) waktu setempat, Senat menyetujui resolusi bahwa Shafik telah menghancurkan kebebasan akademik dan tidak menghormati hak pribadi, serta hukum yang benar dari mahasiswa dan pengajar, dengan cara memanggil polisi untuk membungkam protes.

"Keputusannya... telah menimbulkan perhatian serius mengenai respek terhadap pemerintahan untuk berbagi pengelolaan dan transparansi dalam pengambilan keputusan universitas," kata keputusan Senat.

Senat terdiri dari pengajar-pengajar, staf kampus, dan sejumlah mahasiswa. Namun, keputusan Senat tidak menyebut nama Shafik secara spesifik untuk menghindari risiko pekerjaan dia.

Protes-protes di berbagai kampus AS ini terkadang sering dilaporkan disertai dengan sikap antisemitisme. Shafik juga menuai sorotan soal ini.

Bahkan, Ketua DPR AS telah menyerukan agar Shafik resign saja dari kursi Presiden Universitas Columbia. Soalnya, mahasiswa-mahasiswa Yahudi sudah merasa tidak aman di bawah kepemimpinan Shafik.

"Presiden Shafik telah terbukti menjadi pemimpin yang sangat lemah dan tidak kompeten," kata Johnson. "Mereka bahkan tidak bisa menjamin keselamatan pelajar Yahudi. Mereka diharapkan untuk melarikan diri dan tinggal di rumah dari kelas. Hanya saja, ini menjengkelkan." Demikian dilansir New York Daily News.

Kembali ke halaman sebelumnya