Kembali ke halaman sebelumnya

Kembali dari Mudik, Keluarga Ini Syok Rumah Dibobol Maling, 14 Ekor Ikan Siap Goreng Juga Lenyap

tribunnews.com 3 jam yang lalu

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kembali dari mudik lebaran, keluarga ini begitu terkejut saat tahu rumahnya dibobol maling.

Bahkan, sebanyak 14 ekor ikan siap goreng juga lenyap. Lantas, seperti apa kisah lengkapnya?

Dalam kemeriahan merayakan Idulfitri, sebuah keluarga diuji ketika rumahnya dibobol.

Rasa capek terjebak kemacetan di jalan raya pulang kampung belum juga hilang, begitu sampai mereka kaget ketika banyak barang telah dicuri.

Begitulah penuturan seorang perempuan yang rumah keluarganya di Sungai Buloh, Selangor dibobol kejadian di hari kelima Idul Fitri, Minggu kemarin.

Nur Syaza Ain Shuhelmi mengatakan, keluarganya kembali ke rumah setelah merayakan enam tahun di desa di Kulim, Kedah hari dan menghadapi kemacetan di jalan raya selama kurang lebih 10 jam.

“Saat saya sampai di depan rumah malam itu, saya belum curiga. Situasinya tertata apik. Buka saja pintunya, Hal pertama yang kami lihat adalah 14 ekor ikan yang ditangkap sudah mati, seperti sudah mati dua sampai tiga hari." ujar Nur Syaza Ain.

“Awalnya kami ingatkan rumah mati lampu karena di dekat akuarium tidak ada oksigen dan lampu di ruangan lain tidak menyala.

“Setelah itu, ibu saya mulai memperhatikan bahwa ruang tamu agak berantakan. Sementara kami sudah membereskannya sebelum kembali desa siapa yang melanggarnya? Aneh, karena barang yang dicuri itu dari kamar orang tua saya,” ujarnya dikutip TribunNewsmaker dari mStar.

Sapaan ramah Syaza, perempuan 27 tahun itu lantas berteriak begitu melihat pintu dapur dan toilet serta jendela dapur terbuka lebar.

“Awalnya saya mengira monyet masuk karena sebelumnya ada kasus monyet masuk ke dalam rumah. Tapi tidak logis karena ayah saya telah memeriksa semuanya."

“Kemudian saya diberitahu bahwa kamar orang tua saya tersebar. Beberapa menit kemudian, suami saya meneriakkan nama saya dari kamar lantai atas. Aku berlari menuju kamarku, aku hampir pingsan saat melihat keadaan kamarku, dengan kamar kakak-kakak yang lain sama saja,” ujarnya yang berasal dari Kuala Lumpur.

Saat pertama kali menghadapi kejadian tersebut, Syaza mengaku kaget dan tak bisa mengungkapkan kata-kata apa yang dia saksikan.

“Saya panik, menangis dan ingin pingsan. Kasihan ibu saya, dia kaget sampai gemetar dan hampir pingsan,” kata menambahkan bahwa dia dan suaminya tinggal bersama orang tua dan empat saudara kandung lainnya.

Lebih lanjut sang pramuniaga menjelaskan, di antara barang yang dicuri adalah telepon, jam tangan, barang rapi, sepatu olahraga, tabungan adik-adiknya termasuk uang lama milik ayahnya yang nilainya hampir merugi RM10,000 (Rp 33 juta).

“Setidaknya aku tidak menyangka akan dicuri seperti oleh-oleh saat ayah dan ibu menikah, hadiah dari bos dan keluarga, bahkan ada juga hasil keringat keluarga kami.

Selain keadaan rumah penuh barang, jendela toilet juga rusak, ujarnya membuat laporan polisi mengenai kejadian tersebut.

“Masyarakat perlu lebih berhati-hati terutama saat keluar rumah pada periode tersebut yang lama.” NUR SYAZA AIN SHUHELMI

Syaza mengatakan, keluarganya akan lebih berhati-hati dengan berencana memasang kamera sirkuit tertutup (CCTV) di dalam dan di luar ruangan, serta alarm anti maling.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya juga akan memastikan seluruh jalur akses seperti jendela dilengkapi dengan jeruji dan kunci tambahan setiap pintu, termasuk 'berwarna' pada kaca spion.

Menurut Syaza, dirinya kini membutuhkan waktu untuk menenangkan diri dan menerima pembobolan yang terjadi keluarganya saat umat Islam merayakan Aidilfitri.

“Sulit meninggalkan rumah dalam waktu lama, hanya saja setelah ini keluargaku harus lebih berhati-hati. keamanan rumah."

“Saya berharap masyarakat perlu lebih berhati-hati terutama saat keluar rumah dalam jangka waktu lama. Diantaranya, jangan sembunyikan kunci rumah di dalam vas, di bawah sepatu, atau di rak sepatu di luar rumah."

“Termasuk menjaga tangga dan perkakas (tools) di tempat yang aman agar tidak digunakan oleh penyusup lampu yang hemat energi dan memiliki detektor untuk pengendalian di luar rumah,” ujarnya.

Bawa Mukena Bertingkah Seperti Pocong, Suyono Maling Swalayan di Ponorogo, Gasak Uang Belasan Juta

Aksi seorang maling bernama Suyono yang ber-cosplay dengan mukena agar mirip pocong gagal.

Berharap orang akan lari tunggang langgang saat melihat dirinya tengah beraksi sebagai pocong sambil maling.

Suyono justru dibekuk saat aksinya dipergoki karyawan toko yang masih terjaga.

Suyono (60), warga Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ditangkap polisi karena terlibat kasus pencurian.

Ia ditangkap setelah melakukan pencurian di sebuah swalayan di Desa Campurejo, Kecamatan Sambit, Ponorogo.

Saat beraksi, Suyono menggunakan kostum pocong.

“Pelaku menggunakan mukena saat beraksi, yang dipakaikan mirip pakaian pocong,” ungkap Kapolsek Sambit, AKP Baderi, Jumat (5/4/2024).

Ia menjelaskan pelaku diamankan pada Kamis (4/4/2024) pukul 00.15 WIB. Pelaku masuk ke swalayan dengan cara memanjat atap bangunan.

“Masuk menjebol pintu, lalu mengambil rokok dan barang-barang yang lain,” tambah dia.

Menurut AKP Baderi, saat beraksi, swalayan tersebut dalam kondisi tutup. Namun ada alarm yang terkoneksi dengan karyawan.

Saat Suyono masuk, alarm toko berbunyi.

“Kebetulan karyawan belum tidur. Langsung buka toko, karena lokasi rumah karyawan dengan toko berdekatan,” paparnya.

Saat membuka toko, karyawan itu kaget melihat ada orang menggunakan pakaian ala pocong.

“Karyawannya teriak-teriak karena melihat itu. Juga teriak maling. Pelaku pun panik sambil mengacungkan linggis dipakai untuk menjebol,” tegasnya

Pelaku empat kabur usai mengancam dengan linggis. Namun ternyata di luar swalayan ada banyak warga yang berkumpul.

“Akhirnya bisa ditangkap. Diamankan demi pertanggungjawabkan,” pungkasnya.

Setelah diperiksa, terungkap Suyono adalah pelaku pencurian menggunakan topeng kresek di toko milik Basuki Rahmat di Desa/Kecamatan Sawoo, Ponorogo pada Kamis (28/3/2024) tengah malam.

Video Suyono yang menggunakan pakaian lusuh dan bertopeng kresek merah, sempat viral di media sosial.

“Ya pelakunya sama. Pas di kami (wilayah hukum Kecamatan Sambit) menggunakan kostum pocong,” ungkap Kapolsek Sambit, AKP Baderi, Jumat (5/4/2024).

Saat beraksi, Suyono pura-pura menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan ia menggasak Rp 10 juta dan 500 bungkus rokok senilai Rp 10 juta.

“Semua terekam CCTV. Bajunya kan juga compang-camping seperti ODGJ. Kalau di Sambit jadi pocong,” tegas mantan Kanit Laka Satlantas Polres Ponorogo ini.

Sementara saat mencuri menggunakan kostum pocong, Suyono mencuri rokok berbagai merek senilai Rp 11.595.000.

Saat ditanya alasan berkostum nyeleneh, Suyono mengaku sengaja agar aksinya berjalan lancar.

“Biar dikira gila kalau yang menutup kresek merah. Kalau yang pocong biar orang takut,” ungkap Suyono, Jumat siang.

Ia mengaku uang Rp 10 juta yang ia curi di Toko Basuki Rahmat sudah habis, sementara 500 bungkus rokok masih utuh belum terjual.

“Rokok masih ada, masih utuh, belum dijual, uang habis,” terang Suyono yang nyaris dihajar massa.

Menurutnya, uang hasil pencuriannya untuk memenuhi kebutuhan, Terutama menutupi cicilan.

“Yang jelas buat hidup. Cicilannya banyak,” pungkasnya.

Kembali ke halaman sebelumnya