Kembali ke halaman sebelumnya

Sandra Dewi menangis tak terima anaknya dibully, kuasa hukum beber alasan kliennya menutup akun sosmed: Sadis nggak itu

hops.id 1 hari yang lalu

Hops.ID -  Sandra Dewi dan Harvey Moeis sampai saat ini masih menjadi sorotan perbincangan publik, di tengah kasus Rp271 T.

Sebulan berlalu pasca kasus ini mencuat, satu persatu harta kekayaan Sandra Dewi dan Harvey disita oleh kejaksaan.

Terbaru kejaksaan kembali melakukan penyitaan pada 3 mobil mewah milik Harvey dan Sandra, setelah sebelumnya mini cooper hingga Rolls-Royce diamankan.

Adapun yang disita adalah Mercedes Benz SLS AMG berwarna silver dan dua unit mobil Ferrari tipe 458 Speciale dan 360 Challenge Stradale. 

Selain itu, Sandra diketahui telah menghilangkan semua media sosial miliknya, mulai dari akun Instagram hingga akun YouTube.

Adapun Harris Arthur selaku kuasa hukum Sandra, membeberkan alasan kliennya menutup semua akun media sosial dikarenakan tak terima 2 anaknya jadi sasaran bully.

“Beliau sambil menahan kayak nangis ya, Prof anak saya dibully prof, itu membuat saya sakit hati,” kata sang kuasa hukum menirukan perkataan Sandra seperti dikutip pada Selasa, 30 April 2024.

“Makanya beliau tutup, sadis nggak itu, sadis lah, anak kecil kok, itu kalau ketahuan kan bisa dituntut tuh,” ungkap Harris.

Harris menyanyangkan segala bentuk bully yang diterima dua putra Sandra dan Harvey, yang sama sekali tidak tahu kasus yang sedang menimpa ayah mereka.

“Namanya anak kecil nggak ada kaitannya sama sekali dengan kasus perbuatan bapaknya, tau apa anak kecil dilibatkan dibully,” ucap Harris.

“Makanya netizen punya nurani lah ya, kalau bully bully harus paham benar kasusnya, jangan main-main bully sembarangan” lanjutnya.

Sementara untuk keputusan keluarga Sandra khususnya adik dan sang ibu yang juga melakukan hal yang sama terkait sosial media, dirasa adalah langkah yang tepat untuk menghindari fitnah.

“Saya kira langkah yang tepat kalau ditutup, langkah tepat, bagus, supaya menghindari fitnah,” sambung Harris Arthur.**

Kembali ke halaman sebelumnya