Kembali ke halaman sebelumnya

Hasil Tinju Dunia, Presiden WBC Sampaikan Selamat kepada Garcia, Sulit Rematch dengan Haney

tribunnews.com 12 jam yang lalu

POS-KUPANG.COM – Hasil Tinju dunia, Presiden WBC Mauricio Sulaiman menyampaikan selamat kepada Ryan Garcia atas kemenangannya melawan Devin Haney.

Sementara itu, keinginan Devin Haney untuk melakukan rematch dengan Ryan Garcia nampaknya sulit terwujud.

Setelah kalah angka mayoritas dari Devin Haney diBarclays Center, Brooklyn, New York, AS, Sabtu (20/4/2024), Devin Haney menegaskan keinginannya untuk rematch dengan Ryan  Garcia.

Hal itu langsung disampaikan Devin Haney saat dirinya masih berada di atas ring di Barclays Center, Brooklyn, New York, AS.  

Pertarungan Tinju dunia Devin Haney vs Ryan Garcia saat itu bisa dikatakan imbang.

Namun Devin Haney (31-1-0, 15 KO) tiga kali jatuh sehingga harus menerima kekalahan angka mayoritas dari musuh bebuyutannya itu.

Kendati kalah, Devin Haney masih tetap sebagai juara kelas ringan super WBC karena Ryan Garcia (24-1-0, 20 KO) naik ring Tinju dunia dengan kelebihan bobot 3,2 pound.

“Saya akan bahagia jika bisa mendapatkan rematch. Saya memberi dia pertarungan ini, jadi dia layak memberikan saya pertarungan kedua,”  kata Devin Haney, dilansir DAZN, dan dikutip sportanews.com.

Sementara Presiden WBC Mauricio Sulaiman mengucapkan selamat atas kemenangan Ryan Garcia melalui akun X-nya.

“Selamat buat Ryan Garcia yang bisa menyingkirkan segala penghalang dan memenangkan duel besar ini,” katanya.

“Selamat buat Devin Haney setelah memperlihatkan kebesaran nyali dan kelasnya,” tambah Mauricio Sulaiman.

Soal status Devin Haney tetap sebagai juara kelas ringan super WBC, Mauricio Sulaiman bilang begini di ringtv.com.

“Sama seperti (Diego) Corrales vs (Jose Luis) Castillo 2, di mana penantang gagal dalam timbang badan, Haney tetap sebagai juara WBC,” katanya.

Diketahui, rematch Jose Luis Castillo vs Diego Corrales berlangsung 8 Oktober 2005 di Thomas & Mack Center, Las Vegas.

Dalam aturan WBC, ada klausul berbunyi begini:

“Jika penantang melampaui batas berat resmi dalam upaya penimbangan terakhirnya, juara akan mempertahankan gelarnya dan petinju memiliki opsi untuk melakukan pertarungan tersebut sebagai pertarungan non-gelar.”

Biasanya, petinju diberikan waktu untk mengurangi bobot tubuhnya di penimbangan badan kedua. Namun, karena kelebihan bobot Garcia terlalu banyak, Badan Olahraga New York (NSYAC) sepertinya tak mau repot-repot mengurus penimbangan badan kedua. Garcia juga tak menuntut waktu. NYSAC memutuskan duel boleh tetap jalan, tapi bukan lagi perebutan gelar.

Dalam konferensi pers pascapertarungan, Garcia sendiri mengaku akan berkampanye di kelas welter (147 pound) sekaligus menjadi alasan rematch dengan  Haney sulit direalisasikan.

Pada pertarungan terakhirnya melawan Oscar Duarte, bobot Garcia sudah 142.8 pound, bukan 140 pound sesuai bobot kelas ringan super.

Awalnya duel itu diberikan label WBA Gold kelas ringan, namun kemudian diubah sesuai bobot akhir  saat  timbang badan karena bobot Duarte juga 143. Duel digelar di catchweight 143 pound.

Ke depan, Mauricio Sulaiman kemungkinan akan mendorong Devin Haney bertarung wajib dengan penantang Sandor Martin, petinju kidal berusia 30 asal Spanyol.

Ini jadi alasan kedua kemungkinan rematch Haney-Garcia sulit diwujudkan dengan segera. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Kembali ke halaman sebelumnya