JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden dan wakil presiden terpilih selanjutnya, Prabowo-Gibran memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk menuntaskan pendaftaran 6 juta bidang tanah seluruh Indonesia.

Hal ini menyusul target yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia sudah terdaftar pada tahun 2025.

Sementara hingga tahun 2024, ditargetkan sebanyak 120 juta bidang tanah sudah terdaftar lewat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Per April 2024, dilaporkan sebanyak 112 juta bidang tanah telah terdaftar dengan total yang sudah tersertifikasi ada 91,3 juta bidang tanah.

"Presiden baru nanti biar ngurus sisa sedikit, paling-paling tinggal sisanya mungkin 3 juta atau 6 juta, paling rampung tahun depan. Syukur-syukur bisa tahun ini rampung semuanya," kata Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah elektronik kepada masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (30/4/2024).

Pada kesempatan tersebut Jokowi juga bercerita, pada awal masa kepemimpinannya capaian tanah yang sudah terdaftar baru sebanyak 46 juta bidang dengan kemampuan melakukan sertifikasi hanya 500.000 per tahun.

Artinya, masih ada 80 juta bidang tanah di seluruh Indonesia yang belum terdaftar, apalagi tersertifikatkan.

"Berarti panjenengan nunggu kalau 80 juta setahun muk 500.000, berarti penjenengan nunggu 160 tahun," lanjut Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi memberikan target kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan percepatan pendaftaran tanah menjadi lebih dari 10 juta dalam satu tahun.

"Akhirnya bisa, apalagi sekarang sertifikat elektronik seperti ini cepat banget ini, dengan digitalisasi semakin cepat lagi," tuntas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.