Kembali ke halaman sebelumnya

Kritik Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Universitas Pamulang, Islah Bahrawi: Apa Bedanya Mereka dengan Pasukan Abu Jahal?

fajar.co.id 18 jam yang lalu

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pembubaran ibahadah masihasiswa Katolik di Universitas Pamulang menuai sorotan. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengkritik tindakan itu.

Islah Bahrawi mengatakan Nabi Muhammad tidak pernah menggeruduk rumah kaum yang bukan penganut Islam. Apalagi membawa senjata tajam untuk melukai.

“Rasululloh tidak pernah ngegruduk rumah non-Islam karena ibadah berbeda, terlebih bawa pedang untuk melukai,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahan di X, Rabu (1/5/2024).

Islah Bahrawi pun menanyakan, para oknum yang membubarkan ibadah tersebut mengikuti anjuran siapa.

“Nah, mereka yang di Pamulang itu mengikuti anjuran siapa?” ujarnya.

Menurutnya, tindkaan tersebut hanya menghadirkan kesan penganut muslim harus arogan. Ia pun menanyakan apa bedanya mereka dengan Abu Jahal.

“Nyontoh siapa? Kesannya kalau jadi Muslim harus arogan gitu? Lalu, apa bedanya mereka dengan pasukan Abu Jahal?” ucapnya.

Saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan empat tersangka atas peristiwa itu.

Keempat tersangka tersebut berjenis kelamin laki-laki dan diketahui berinisial D, 53 tahun; I, 30 tahun; S, 36 tahun; dan A, 26 tahun. Turut diambil barang bukti berupa rekaman video, tiga bilah senjata tajam jenis pisau, kaos berwarna merah, dan kaos berwarna hitam.

Diketahui, kasus ini bermula pada Minggu (05/05) malam, mahasiswa-mahasiswa beragama Katolik menjalankan ibadah Doa Rosario.

Bagi penganut agama Katolik, bulan Mei dan Oktober adalah Bulan Bunda Maria. Mereka yang beragama Katolik biasanya berdoa setiap hari dan, umumnya, bagi yang tinggal dalam lingkungan gereja mengadakan doa bersama secara bergantian di rumah.
(Arya/Fajar)

Kembali ke halaman sebelumnya