Kembali ke halaman sebelumnya

Presiden Filipina Beri Sinyal Akan Ambil Tindakan ke Kapal Penjaga Pantai China

liputan6.com 40 menit yang lalu

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengambil tindakan terhadap penjaga pantai Tiongkok dan kapal-kapal yang dicurigai masuk ke dalam kawasan perairannya.

Ferdinand Marcos Jr. tidak memberikan rincian tindakan yang akan diambil pemerintahnya pada minggu-minggu berikutnya, namun ia mengatakan bahwa tindakan tersebut disengaja.

Bahkan, pihaknya menyebut China secara terbuka, terus-menerus, dan ilegal, koersif, agresif dan berbahaya, dikutip dari Arab News, Jumat (29/3/2024).

“Kami tidak ingin berkonflik dengan negara mana pun,” tulis Marcos di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Peringatan Marcos adalah tanda terbaru dari meningkatnya perselisihan antara Tiongkok dan Filipina di perairan yang disengketakan tersebut.

Tiongkok dan Filipina, bersama dengan Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei, memiliki klaim yang tumpang tindih di jalur perairan yang kaya sumber daya tersebut.

Laut China Selatan juga menjadi lokasi untuk sebagian besar perdagangan dan transit minyak dunia.

Pejabat Tiongkok di Manila atau Beijing tidak segera menanggapi peringatan publik Marcos yang dikeluarkannya selama Pekan Suci -- salah satu periode keagamaan paling suci di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik tersebut.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Tiongkok menuduh Filipina meningkatkan sengketa Laut Cina Selatan dengan melakukan tindakan provokatif dan menyebarkan “informasi yang salah untuk menyesatkan komunitas internasional.”

“Mereka semakin menyimpang ke jalur yang berbahaya,” kata Kolonel Senior Wu Qian, juru bicara utama Kementerian Pertahanan China, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Manila.

Baik Tiongkok maupun Filipina mengatakan bahwa mereka bertindak untuk melindungi kedaulatan. Wu mengatakan bahwa Tiongkok tetap “berkomitmen untuk mengelola perbedaan maritim dengan baik,” sementara Marcos mengatakan dia telah berhubungan dengan sekutu internasional yang menawarkan bantuan kepada Filipina.

Sebastian Duterte, putra mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte mendesak pemimpin saat ini, Ferdinand Marcos Jr, pada Minggu (28/1/2024) untuk resign alias mengundurkan diri dan menyebutnya malas serta kurang kasih sayang.

Kembali ke halaman sebelumnya