1. Spot Favorit di New York

Seperti yang KLovers tahu nih, kota New York yang bertempat di Amerika Serikat ini memiliki banyak sekali spot yang historis dan gedung-gedung tua cantik yang masih berdiri kokoh di sana. Di film T.A.O.L. sendiri, banyak sekali menghadirkan gedung-gedung di New York. Mulai dari yang unik bisa berkomunikasi lewat dinding bangunannya atau gedung yang cantik banget saat di kota tersebut.

Putri Marino dan Nicholas Saputra mempunyai lokasi favorit sendiri saat syuting di sana. Nicholas mengaku bahwa Flatiron Building adalah spot favoritnya. “Lokasi yang paling saya suka itu di film ini, ada di Flatiron,” ungkapnya menanggapi pertanyaan penonton pada Cinema Visit di Malang. “Karena gedungnya bagus dan dekat coffee shop,” imbuhnya.

Berbeda dengan Putri Marino yang suka dengan spot lokasi di Central Park. “Kalau aku mungkin di Central Park,” jelas Putri Marino. “Kalau dulu, liat Central Park cuma di film-film Hollywood terus kemarin langsung datang kesana,” imbuhnya dengan membayangkan keindahan Central Park. Putri Marino juga mengaku bahwa Central Park cocok banget buat tempat ngopi dan bengong dengan melihat keindahan taman-taman yang luas nan cantik.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Chemistry yang Terbentuk oleh Raia dan River

Dalam menonton film apalagi dengan genre romance pasti fokus kita juga terhadap pasangan pemeran utama yang selalu disorot kisah cintanya. Entah berakhir tragis atau happy ending, cerita tersebut harus dibangun dengan kokoh berdasarkan chemistry yang mereka bangun juga saat syuting film.

Putri Marino sependapat dengan Nicholas Saputra mengenai hal ini yaitu mencari chemistry dalam syuting itu berdasarkan komunikasi dan diskusi tentang dialog. “Mencari chemistry itu tidak ada formulanya sama sekali, kita nggak ada janjian kita harus mencari chemistry gimana gitu. Kita sangat percaya tentang komunikasi, diskusi dialog dan skrip itu sangat membantu kita untuk membantu satu sama lain, untuk percaya satu sama lain,” pungkas Putri Marino saat menanggapi bagaimana chemistry antar pemain itu terbentuk di film THE ARCHITECTURE OF LOVE ini.

3. Scene Favorit dan Challenging saat Syuting

Film THE ARCHITECTURE OF LOVE ini banyak scene yang bikin jantung rollercoaster, banyak sekali scene yang paling membekas di hati para penonton. Adegan yang bikin seneng lalu sedih seketika ada di dalam film T.A.O.L. ini. Lalu bagaimana sih pendapat Putri Marino dan Nicholas Saputra tentang scene favorit mereka saat syuting?

Putri Marino memiliki scene favorit saat Raia dan River lagi bahagianya. “Kalau scene favorit kayaknya semuanya ya. Tapi kalau disuruh milih pas aku nonton, aku paling gemes sama scene Raia dan River lagi suap popcorn,” kata Putri Marino sambil malu-malu menjawab pertanyaan penonton.

“Kalau yang challenging mungkin yang di Montauk, yang di mercusuar. Karena sangat dingin. Tapi salah satu scene favorit saya juga,” jelas Nicholas Saputra saat mendeskripsikan scene yang paling menantang bagi dirinya saat syuting.

4. Putri Marino sudah Dipinang menjadi Raia Risjad Sejak 2020

Putri Marino mengaku sudah ditawari memerankan Raia Risjad sejak 2020 lalu. Sosok Raia Risjad sendiri adalah sosok seorang penulis buku yang independen woman yang susah banget buat jatuh hati ke orang baru.

“Kalau aku yang pasti bahagia karena akhirnya sekarang filmnya rilis. Pertama kali, ditawari menjadi Raia tuh tahun 2020 dan sempet ketunda juga karena covid. Perasaanya juga happy, karena aku baca bukunya juga, deg-deg an karena akan memerankan karakter yang sangat aku suka gitu dari bukunya,” jelas Putri Marino.

5. Opini Nicholas Saputra mengenai Karakter River Yusuf

Pemeran utama di film THE ARCHITECTURE OF LOVE ini memiliki trauma pernikahan mereka. Kejadian tragis di masa lalu mereka membuat, Raia Risjad dan River Yusuf enggan untuk memulai kisah baru. Namun, River Yusuf yang diperankan oleh Nicholas Saputra memiliki trauma berat hingga depresi saat mengenang masa kelam dengan istrinya.

Nicholas Saputra juga menjelaskan bahwa dari tokoh River kita bisa memetik pesan moral yaitu tetap berempati dengan orang lain. “River itu kan tokoh yang mengalami sebuah trauma yang sangat berat. Di kehidupan kita sehari-hari juga kadang kita salah paham tentang perilaku seseorang. Kita tidak tahu orang itu mengalami apa dan dia di dalam state emotional yang seperti apa kita tidak tahu. Mungkin di film ini, kita bisa memberikan contoh bahwa kadang-kadang saat kita salah paham atau tidak memahami orang itu justru butuh orang untuk tempatnya bercerita.” ungkap Nicholas Saputra mengenai tokoh yang diperankannya.

Jadi gimana nih, KLovers saat tahu fakta-fakta menarik yang mereka bagikan saat mengunjungi warga Malang? Yuk tonton THE ARCHITECTURE OF LOVE di bioskop sekarang juga!