Kembali ke halaman sebelumnya

Pemilik warteg berdamai dengan pria yang tak bayar penuh tagihan

antaranews.com 6 jam yang lalu
laporan tersebut dicabut
Jakarta (ANTARA) - Anak pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Wahid Hasyim, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat akhirnya memilih berdamai dengan pria kribo yang sempat viral karena tak bayar penuh tagihan makanannya.


"Atas dasar kemanusiaan dari pemilik warung, laporan tersebut dicabut dan memilih jalur damai atau 'problem solving'," kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama di Jakarta, Senin.

Pria kribo yang berinisial AF atau AK (31) ditangkap Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang pada Minggu (5/5). Penangkapan ini berselang kurang dari tiga hari sejak pelaku melakukan aksinya yakni pada Jumat (3/5) sekitar pukul 03.00 WIB dan pengelola warteg mengunggah video kejadian di media sosial hingga menjadi viral.

"Petugas berhasil mengidentifikasi pelaku dan langsung menangkap pelaku di kediamannya, daerah Kebon Pala, Tanah Abang pada Minggu (5/5)," kata Aditya.

Menurut dia, polisi semula menyangkakan pelaku dengan pasal 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan.

Namun, pengelola warteg, Gugun, kemudian mencabut laporannya pada Senin ini.

Sementara itu, seseorang yang diduga rekan AK dan sempat melarikan diri saat berusaha ditangkap di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ini masih dalam pencarian.

Alasan kasihan

Gugun menjelaskan, tagihan yang seharusnya dibayar pelaku yakni Rp35 ribu. Namun, pelaku hanya membayar Rp10 ribu.

"Sebelumnya biasa saja (enggak diviralkan). Hanya saat itu apesnya dia, lagi 'nyentong' (nasi) sendiri. Sebelumnya tidak ada (yang nyentong nasi sendiri)," kata dia.

Gugun berharap agar kejadian serupa tak kembali terjadi pada masa mendatang.

"Ke depannya semoga tidak ada lagi yang seperti ini. Kami tadi, sudah minta perlindungan ke polisi," ujar dia.

"Saya minta maaf atas perlakuan saya. Saya juga tidak ada uang buat bayar, saya minta maaf, saya tak ngulangin lagi," kata dia yang berprofesi sehari-hari sebagai juru parkir itu.

Kembali ke halaman sebelumnya