Kembali ke halaman sebelumnya

Kisah Mualaf Pebulu Tangkis Maria Febe, Suka Suara Azan sejak Kecil

okezone.com 21 jam yang lalu

KISAH mualaf pebulu tangkis Maria Febe Kusumastuti menarik untuk diulas. Sebab, ia ternyata sudah menyukai suara azan sejak kecil sehingga memutuskan memeluk agama Islam ketika dewasa.

Hidayah dari Allah SWT memang bisa datang kapan saja dengan cara yang tidak terduga oleh manusia. Hal tersebut dirasakan oleh Maria Febe yang ternyata merupakan seorang mualaf.



Maria Febe merupakan salah satu pebulu tangkis terbaik di sektor tunggal putri yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Ia terjun ke dunia tepok bulu sejak berusia tujuh tahun.

Di usia 12 tahun, Febe bergabung dengan PB Djarum. Ia pernah bertengger di posisi ke-19 dalam ranking BWF pada 2010. Hal ini menjadi peringkat terbaik selama dirinya berkarier di dunia bulu tangkis.

Febe terlahir dari keluarga Kristen yang taat. Namun, ia memutuskan menjadi seorang mualaf ketika dewasa. Kisahnya bermula ketika sang pebulu tangkis sudah tertarik mendengarkan suara azan sejak kecil.

Saat itu, Febe hanya menyimpan rasa kenyamanannya secara diam-diam. Ketika dipanggil masuk ke Pelatnas PBSI sekira 2010, keinginan untuk berpindah agama semakin kuat. Hal itu tidak terlepas dari intens-nya interaksi dengan rekan-rekan yang beragama Islam.

Selain itu, Febe juga tertarik dengan kegiatan-kegiatan agama Islam, seperti salat Tarawih. Dari sana, hatinya semakin tergerak dan teguh memilih untuk berpindah keyakinan.

“Seiringnya waktu kan kadang ada kaya mereka tarawih lah, terus ada acara-acara gitu, tergerak gitu lho hatinya,” ucap Febe dalam sebuah wawancara.

Akhirnya, Febe memantapkan niatnya dan memutuskan untuk memeluk agama Islam pada 2013 saat masih aktif sebagai pebulu tangkis. Ia dibantu mengucapkan dua kalimat syahadat oleh seorang ustaz kenalan rekan setim di Pelatnas.

Setelah menjadi mualaf, Maria Febe tidak memilih untuk tidak menyebarluaskan tentang pindah keyakinan itu, bahkan orang tuanya sekalipun. Ia hanya memberitahu orang-orang tertentu saja.

“Yang tahu cuma orang tertentu doang, jadi cuma intinya saja. Aku enggak mau nyebar-nyebar gitu, dan waktu itu juga orang tua aku belum tahu,” ujar Febe.



Saat memeluk agama Islam, Febe diberi nama baru yaitu, Aisyah Kusumastuti. Namun, ia tetap menggunakan nama sebelumnya dan nama baru itu hanya dijadikan nama spesial dirinya karena telah berpindah agama.

"Aku mualaf tuh dapat nama, cuma aku enggak ganti, karena kalau diganti harus semuanya diganti, paspor ganti, KTP ganti. Jadi itu cuma spesial kalau kita di Islam kan ada istilahnya kita punya nama, dan nama aku Aisyah Kusumastuti,” jelas Febe.

Maria Febe pun memutuskan untuk pensiun sebagai atlet bulu tangkis di usia 27, tepatnya setelah mengikuti ajang Indonesia Open pada 2017. Setelah itu, ia memilih untuk menjadi pelatih bulu tangkis di Kanada.

Itu tadi kisah seorang Maria Febe menjadi mualaf. Semoga artikel ini menambah pengetahuan pembaca sekalian.

(war)

Kembali ke halaman sebelumnya