Kembali ke halaman sebelumnya

Meski Ditinggal PKS, Koalisi Boyolali Tersenyum Disebut Tetap Jalan Hadapi Pilkada 2024

suaramerdeka.com 1 jam yang lalu

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.comPeta politik jelang Pilkada 2024 Boyolali, berubah. Hal itu terjadi lantaran PKS merapat ke PDIP, bahkan telah resmi berkoalisi.

Padahal, sebelumnya disebut-sebut bahwa PKS bersama tiga parpol non-PDIP bakal berkoalisi. Bahkan, nama koalisi sudah disebutkan, Boyolali Tersenyum. Jajaran pengurus Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB dan PKS juga sudah intensif berkomunikasi.

Keempat partai dengan total 14 kursi itu juga telah mewacanakan kompak mengusung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Boyolali, November 2024. Nyatanya, kini PKS memilih merapat ke PDIP.

Dengan demikian, akankah koalisi Boyolali Tersenyum bakal bubar?

Terkait hal itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Boyolali, Rohmad Junaidi menggelengkan kepala. Dia memastikan, koalisi Boyolali Tersenyum tetap akan dijalankan.

Dia menjelaskan, merapatnya PKS ke PDIP tak menutup koalisi yang dibentuk tersebut, karena masih punya kekuatan 10 kursi atau pas 20 persen sesuai aturan untuk mengusung pasangan calon.

Yaitu, Partai Gerindra dan PKB masing-masing punya tiga kursi, serta Partai Golkar memiliki empat kursi.

“Koalisi terus jalan, sekali layar terkembang pantang surut kembali,” ujar Rohmad, Senin (29/4).

Pihaknya konsisten memperjuangkan perubahan Boyolali. Lebih-lebih, lanjut dia, dorongan masyarakat terhadap perubahan Boyolali cukup besar. Dia menilai PDIP sudah kehilangan kepercayaan diri dalam kontestasi politik.

“Sehingga PKS akhirnya dirangkul,” tuturnya.

Harapannya, dengan tak adanya calon lain yang diusung gabungan partai politik, PDIP bisa dengan mudah mengarungi Pilkada 2024.

“Mungkin mereka beranggapan melawan kotak kosong lebih mudah dari pada melawan bakal calon lain.”

Terpisah, Ketua DPC PKB Boyolali, Eko Mujiono mengaku, pihaknya masih menunggu keputusan DPP mengenai arah koalisi di Pilkada Boyolali.

“Sudah kami sampaikan ke pimpinan kita, DPW maupun DPP. Jawaban kepastian itu dari DPP,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah mendengar suara dari kader hingga tingkat bawah.

"Sebagian kader menginginkan agar berkoalisi dengan PDIP, namun ada juga yang menginginkan koalisi dengan partai selain PDIP,” ujar Eko Mujiono.**

Kembali ke halaman sebelumnya