Kembali ke halaman sebelumnya

Sudah Habiskan Dana Puluhan Miliar, Bandara di Jawa Barat Ini Malah Hanya Bertahan Selama 7 Tahun Sejak Pembangunannya

ayobandung.com 14 jam yang lalu

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM-- Bandara di Jawa Barat ini hanya bertahan selama 7 tahun setelah peresmiannya, padahal diketahui dana yang dikeluarkan untuk pembangunannya pun tidak sedikit yakni hingga puluhan miliar. Adakah yang bisa menebak bandara apakah itu?

Di beberapa daerah Indonesia ada bandara yang berhenti beroperasi atau mati suri hal ini dikarenakan sepinya penumpang. Salah satunya bandara yang ada di Jawa Barat ini.

Dibuka sejak tahun 2017 oleh Presiden Jokowi, Bandara Wiriadinata yang berlokasikan di Tasikmalaya ini sempat berkembang pesat dan berhasil ikut mengembangkan perekonomian daerah sekitar.

Dengan adanya bandara ini bisa memangkas perjalanan Tasikmalaya-Jakarta yang awalnya menempuh waktu hingga 7-9 jam, kini hanya memakan waktu 50 menit saja.

Wali Kota Tasikmalaya era Budi Budiman mengatakan, pembangunan Bandara Wiriadinata pada tahun 2017 mendapat bantuan dana sebesar Rp20 miliar. Dana itu pun berhasil diterapkan dengan beroperasinya bandara ditambah fasilitas penunjang lainnya seperti pagar.

Pada tahun 2017, Bandara Wiriadinata ini dibangun dengan landas pacu sepanjang 200 m x 30 m, pekerjaan levelling runway, penyempurnaan runaway strip, pengadaan dan pemasangan AFL serta catu daya listrik, pekerjaan pengadaan dan pemasangan pagar pengaman bandara (350 m), pembangunan power house (120 m2) dan pembuatan building sign bandara.

Setahun setelah bandara tersebut beroperasi yakni tahun 2018, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan kembali melakukan beberapa pekerjaan pembangunan konstruksi.

Dengan dana yang disiapkan sebesar Rp30 miliar, pekerjaan besar yang akan dilaksanakan adalah kelanjutan perpanjangan landas pacu 200 m x 30 m (termasuk box culvert, strip dan Resa) sehingga landas pacu Bandar Udara Wiriadinata menjadi 1600 m x 30 m.

Selain dengan perpanjangan runway, pekerjaan lainnya dilakukan yakni dengan pembuatan taxiway 23 m x 75 m dan apron 80 m x 100 m, pembangunan gedung terminal 1.000 m2, pembuatan jalan akses ke terminal dan lahan parkir 2.500 m2, dan pekerjaan pengawasan pengembangan bandara.

Pembangunan tersebut pun merupakan rencana aksi untuk menyikapi kebutuhan masyarakat priangan timur dan selatan akan perkembangan Bandara Wiriadinata yang terus meningkat.

Dirjen Perhubungan Udara era Agus Santoso, mengungkapkan keberadaan Bandara Wiriadinata ini ikut menumbuhkan perekonomian Tasikmalaya yang mencapai 6,7 persen pada tahun 2017 lalu.

Sedangkan dari sisi komersial, tingkat keterisian pesawat ATR 72-500 yang dioperasikan maskapai Wings Air di bandara ini sudah mencapai 80 persen. Angka inipun bukan karena tidak penuh tetapi karena keterbatasan panjang landasan sehingga pesawat tidak diizinkan memuat penuh penumpang.

Namun setelah diresmikan pada Februari 2019 Bandara Wiriadinata sempat tidak beroperasi karena sepi penumpang. Hingga pada Agustus 2022, maskapai penerbangan Susi Air membuka penerbangan dari bandara tersebut menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Akan tetapi, penerbangan rute tersebut sangat bergantung pada permintaan.

Pada tahun 2023, bandara komersil di Tasikmalaya ini dinyatakan tidak aktif lagi semenjak berhentinya penerbangan Citilink pada 17 Oktober 2023 lalu.

Di tahun tersebut maskapai Citilink yang dikomersilkan oleh CV Adirama Sehati sempat melintasi langit Tasikmalaya dengan rute Jakarta-Tasik dan sebaliknya selama kurang lebih tiga kali penerbangan.

Yang kemudian pada akhirnya ditutup karena sejumlah alasan, dan satu diantaranya adalah soal sepinya penumpang.

Namun baru-baru ini tersebar kabar bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya berencana mengaktifkan kembali Bandara Wiriadinata yang kini tengah mati suri.

Kali ini pemerintah berencana mereaktivasi bandara yang dibangun sejak eta Wali Kota Drs H Budi Budiman, dengan meminta Kementerian Perhubungan turun langsung.

Pj Walikota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengungkapkan kali ini tak akan lagi menggunakan konsep business to bussiness seperti sebelumnya.

Dirinya mengatakan bahwa upaya reaktivasi Bandara Wiriadinata ini telah sampai pada tahap diskusi dengan Menteri Perhubungan dan membidik pihak ketiga untuk mengelolanya.

Tentu dengan adanya mengaktifkan kembali Bandara ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar.***

Kembali ke halaman sebelumnya