Kembali ke halaman sebelumnya

Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

kompas.com 7 jam yang lalu

Lihat Foto

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mulai mempersiapkan kabinetnya usai ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 24 April 2024.

Gibran mengatakan, bakal berkonsultasi dengan sejumlah tokoh dalam penyusunan kabinet, termasuk dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.

"Ya nanti ya, senior-senior, tokoh-tokoh, ketua-ketua semuanya mintain (diminta) masukkan, tidak terkecuali beliau (Megawati)," ujar Gibran, dikutip dari Kompas TV pada 4 Mei 2024.

Kendati demikian, Gibran menyebut, belum ada komunikasi dengan Megawati perihal pertemuan tersebut.

Pernyataan Gibran tersebut dinilai sebagai gimik oleh Politikus PDI-P Masinton Pasaribu.

Masinton mengatakan, Megawati dipastikan tidak akan merespons gaya komunikasi Gibran yang dinilainya hanya gimik.

"Ya kalau ada yang bilang ingin konsultasi dengan Ibu Megawati, konsultasi terkait kabinet, menurut saya itu cuma gimik-gimik saja, dan itu enggak perlu lah dan Ibu Megawati pasti enggak menanggapi gaya komunikasi gimik-gimik seperti itu," tegas Masinton, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (4/5/2024).

Masinton juga menilai, gaya komunikasi yang dibangun Gibran tersebut tak mencerminkan ketulusan dan kejujuran.

"Karena itu bukan gaya komunikasi yang tulus, jujur, itu cuma gimik-gimik yang enggak punya makna, dan enggak punya arti tentunya," ujarnya.

"Pasti kalau kita sendiri tidak lah, masa komunikasi dengan Ibu Megawati cuma mau dijadiin gimik gitu lho, ya enggak lah, bukan levelnya begitu,” kata Masinton lagi.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Sementara itu, relawan Pro Jokowi (Projo) merespons pernyataan sejumlah elite PDI-P yang dinilai berulang kali menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Bendahara DPP Projo, Panel Barus menilai bahwa PDI-P terbawa perasaan atau baper karena mengalami kekalahan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Itu tanda bahwa PDI-P baperan ketika kalah. Baperan cerminan dari ketidakdewasaan dalam berpolitik,“ kata Panel dalam keterangannya, Minggu (5/5/2024).

Padahal, menurut Panel, PDI-P semestinya introspeksi diri di internal karena pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang diusung kalah dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Selain itu, dia mengatakan, Jokowi tidak pernah menyerang dan mendiskreditkan PDI-P, termasuk Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri.

Menurut Panel, Jokowi tetap santun berpolitik walaupun mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari elite PDI-P.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Kembali ke halaman sebelumnya