Kembali ke halaman sebelumnya

ALASAN Sandra Dewi Tutup Akun Instagram Pribadinya: Sakit Hati Membaca Komentar Membully Anaknya

tribunnews.com 7 jam yang lalu

TRIBUN-MEDAN.COM - Akhirnya aktris Sandra Dewi buka suara mengenai alasan menutup akun instagram pribadinya di tengah kasus korupsi tambang yang menyeret suaminya, Harvey Moeis.

Menurut Kuasa Hukum Harvey Moeis, Harris Arthur Hedar, alasan dari istri kliennya (Sandra Dewi) menutup akun instagramnya karena sakit hati membaca komentar-komentar netizen yang berisi pembullyan sang anak di tengah kasus sang suami, Harvey Moeis.

Dikatakan Harris Arthur, bahwa Sandra Dewi mengaku sakit lantaran anaknya turut menjadi sasaran (dibully) habis-habisan buntut kasus korupsi yang menjerat suaminya.

"Saya pernah tanya Bu Sandra 'Bu kenapa itu ditutup', beliau sambil kayak menahan nangis ya 'Prof anak saya dibully, itu yang membuat saya sakit hati' makanya ditutup," ungkap Harris Arthur, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (30/4/2024).

Harris menilai hal itu merupakan sesuatu yang sadis karena anak yang masih di bawah umur juga mendapatkan imbasnya.

Harris pun mengatakan hal tersebut nantinya juga bisa dituntut oleh pihak Sandra Dewi.

"Sadis nggak itu, sadis lah karena anak masih kecil gitu. Itu kalau ketahuan kan bisa dituntut itu," katanya.

Sementara itu, terkait kasus Harvey Moeis, Sandra Dewi rupanya tak banyak bercerita.

"Nggak ada, beliau nggak banyak bicara juga. Cuman beliau sakit hati karena anaknya dibully," jelasnya lagi.

Menurut Harris, anak dari Harvey Moeis dan Sandra Dewi tentunya tak ada kaitannya dengan kasus korupsi tersebut.

"Ya namanya anak kecil lah ya, nggak ada kaitannya sama sekali dengan kasus bapaknya kan," ucapnya.

Sempat Dinilai Depresi

Dikutip dari TribunSumsel.com, sebelumnya Sandra Dewi mematikan kolom komentarnya karena menjadi sasaran hujatan karena kasus sang suami.

Namun, akun instagram Sandra Dewi yang terverifikasi ditandai centang biru, yakni @sandradewi88 sejak lebaran hari pertama tak lagi bisa diakses.

Kembali ke halaman sebelumnya