Kembali ke halaman sebelumnya

Herzaky Mahendra Putra: Demokrat Ikhlas Parpol Lain Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

tribunnews.com 1 jam yang lalu

POS-KUPANG.COM – Partai Demokrat Ikhlas kalau partai-partai politik yang lain, sama-sama kumpul di Koalisi Prabowo – Gibran. Bergabungnya partai-partai politik itu untuk sama-sama membangun bangsa dan negara ini.

Namun sebagai partai pengusung, Demokrat tentunya mendukung penuh apapun langkah yang diambil Prabowo Subianto saat ini maupun pada hari-hari yang akan datang.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra sebagaimana dikutip Pos-Kupang.Com dari tribunnewas.com, Jumat 19 April 2024.

"Siapa aja bebas (parpol yang ingin bergabung). Bagi kami sangat terbuka. Kalau Demokrat mendukung penuh apapun langkah yang diambil oleh Pak Prabowo," kata Herzaky yang juga Juru Bicara Partai Demokrat tersebut.

Dikatakannya, bahwa partai politik pengusung Prabowo-Gibran, punya tanggung jawab besar terkait visi misi program yang telah dijanjikan kepada masyarakat.

"Kita ingin (visi dan misi) berjalan dengan baik. Karena bagi kami kepentingan masyarakat bangsa dan negara bisa menuju Indonesia emas 2045," ujarnya.

Menurut dia, meski saat pilpres tiap parpol berbeda pandangan, berbeda kubu, namun saat ini silahkan melebur menjadi satu dalam perjalanan dari 2024 sampai 2029.

"Kalau langkah ini yang dipilih Pak Prabowo, kami siap dukung. Kalau pun misalnya beliau memilih sudahlah nggak apa-apa, ada sebagian oposisi, ada sebagian yang di dalam, itu juga kami dukung," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa apa pun langkah presiden ke-8 terpilih Prabowo Subianto itu, pihaknya yakin itu merupakan yang terbaik bagi bangsa dan negara ini.

"Demokrat, Mas AHY, Pak SBY akan sepenuhnya bersama Pak Prabowo dari 2024-2029," tegasnya.

Demokrat Ingatkan Soal Jatah Menteri

Sebelumnya,Partai Demokrat mengingatkan Partai Golkar soal tuntutan jatah kursi Menteri yang sempat disinggung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Terhadap hal tersebut, Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron mengingatkan bahwa penetapan komposisi menteri di kabinet nanti merupakan kewenangan Presiden Prabowo.

"Penetapan menteri itu adalah domainnya presiden. Dan berapa menteri, kepada partai mana tentu itu juga menjadi hak prerogatifnya presiden," kata Herman dikutip dari Kompas.com Senin 18 Maret 2024.

Meski begitu, menurut Herman, mengenai posisi menteri tentu presiden bakal berbicara dengan pimpinan partai politik koalisi.

Dalam hal ini, ia meyakini calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, yang diusung oleh Demokrat, juga sudah memahami rumusan kabinet yang bakal disusun.

"Saya kira Pak Prabowo sudah punya rumusannya lah, sudah punya rumusannya dan ya sebaiknya memang yang menjadi hak prerogatif presiden ya biarkan Pak Prabowo untuk menentukan sikapnya, untuk mengambil keputusannya," tegas anggota DPR Fraksi Partai Demokrat ini.

Oleh karena itu, Herman menyatakan bahwa Demokrat menunggu keputusan Prabowo memilih sosok-sosok yang bakal mengisi pemerintahan ke depan.

Namun, sebelum itu, Demokrat juga masih menunggu keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal hasil Pemilu 2024.

Dalam keputusannya, KPU pada 20 Maret mendatang juga mengumumkan secara resmi siapa presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2024.

Karena itu, Demokrat disebut belum memiliki target jatah kursi menteri untuk pemerintahan selanjutnya.

"Kalau Demokrat kan kemarin sudah saya sampaikan juga bahwa sampai saat ini kami masih menunggu tanggal 20 Maret sampai betul-betul KPU secara formal memutuskan pemenang presiden, pemenang pemilu presiden siapa, ditetapkan," ujar dia.

"Setelah itu pimpinan partai-partai ya akan berbicara dengan Pak Prabowo untuk merumuskan portofolio dan kriteria, mungkin juga nanti pada akhirnya keputusan ya ada di tangan presiden terpilih lah," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya dalam acara Buka Bersama DPP Partai Golkar di Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Jumat 15 Maret 2024 lalu, Airlangga mengatakan Golkar ingin mendapatkan jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Airlangga mengatakan Golkar memiliki kontribusi besar dalam memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Karena itu, Airlangga berharap kader Golkar diberi ruang yang luas untuk menjadi menteri dalam kabinet mendatang.

"Saya sampaikan ke Pak Prabowo, kontribusi Golkar ke Pak Prabowo karena kita 15 dari 85 persen (pemilih Golkar memilih Prabowo-Gibran), maka kita kontribusi 25 persen. Jadi kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit boleh lah. Kita sebut 5 (kursi kabinet) itu minimal tapi kalau dihitung proporsi 25 persen room masih banyak," kata Airlangga dalam acara Buka Bersama Partai Golkar di Hotel The Mulia, Nusa Dua-Bali, Jumat 15 Maret 2024 lalu. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Kembali ke halaman sebelumnya