Kembali ke halaman sebelumnya

Pakar Asing Prediksi Hubungan RI-Timor Leste di Bawah Komando Prabowo

cnnindonesia.com 6 jam yang lalu
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar kebijakan publik dan ekonom politik Timor Leste Fidelis Leite Magalhaes memprediksi hubungan negara itu dengan Indonesia di bawah pimpinan Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto.

Magalhaes mengatakan kemenangan Prabowo bisa menjadi babak baru dalam hubungan Indonesia dan Timor Leste.

"Saya melihat [kemenangan dia] sebagai peluang mendorong rekonsiliasi yang lebih dalam antara Timor Leste dan Indonesia," kata Magalhaes dalam artikel yang dirilis lembaga think thank Iowy Institute, Rabu (24/4).

Dalam artikel opini berjudul 'What Prabowo's election victory in Indonesia means for deeper reconciliation with Timor‑Leste', Magalhaes menggarisbawahi sejumlah permasalahan yang harus diselesaikan kedua negara.

Beberapa di antaranya finalisasi sengketa perbatasan darat khususnya sengketa Pulau Naktuka dan keberadaan jenazah korban kemerdekaan seperti Nicolau Lobato.

Lobato merupakan Perdana Menteri pertama Timor Leste yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 1975. Menurut Magalhaes, PM itu tewas dalam operasi militer yang dipimpin Prabowo pada 1978.

Beberapa dekade setelah itu, Timor Leste banyak melakukan penyelidikan terkait kematian Lobato. Namun, jenazah dia belum ditemukan hingga hari ini.

Ada rumor yang mengatakan jenazah Lobato dikebumikan di pemakaman militer di Jakarta setelah dibawa untuk keperluan identifikasi.

Pada 2014, Perdana Menteri Timor Leste saat itu Xanana Gusmao mendesak korps veteran Indonesia yang dipimpin Agum Gumelar memulai pencarian jenazah Lobato.

"Sebagai tanggapan, Gumelar setuju untuk memimpin tim pencari fakta, namun kunjungan mereka ke Timor-Leste pada akhir tahun itu tidak membuahkan hasil," kata Magalhaes seperti The Interpreter.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Upaya pencarian jenazah Lobato kembali disinggung pada 2018 oleh Menteri Luar Negeri Timor Leste Aurelio Guterres. Namun, pemerintah Indonesia tak menanggapi permohonan negara tetangganya itu.

Magalhaes mengatakan jika pemerintah Indonesia memulai informasi soal keberadaan Lobato, tindakan itu akan menjadi isyarat signifikan untuk hubungan kedua negara.

"Terutama karena kemungkinan besar Prabowo akan memasuki Timor-Leste melalui bandara Dili, yang diberi nama sesuai nama Nicolau Lobato," kata Magalhaes.

Magalhaes lebih lanjut menerangkan keterlibatan Prabowo di Timor Leste di masa lalu bagaimanapun "mencoreng reputasi internasional" sang presiden terpilih RI.

Sebagian besar warga Timor Leste, kata Magalhaes, menilai masalah yang belum selesai menghambat proses pemulihan relasi kedua negara.

Di antara warga Timor Leste masih banyak yang bertanya-tanya juga soal nasib orang-orang yang mereka cintai.

"Kurangnya pendekatan ini mempersulit penyembuhan trauma dan mengurangi optimisme mengenai masa depan," kata Magalhaes.

Mengenai hal tersebut, Prabowo menawarkan prospek yang menjanjikan. Kewenangan yang dimiliki bisa memaksa militer mengungkap catatan operasi mereka di Timor Leste.

"Transparansi ini dapat mengarah pada identifikasi dan repatriasi jenazah para pemimpin Timor, yang menawarkan penutupan [masalah] dan menandakan kemajuan," ujar dia.

Di kesempatan itu, Magalhaes juga menyoroti percakapan Prabowo dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta beberapa waktu lalu.

Ramos Horta menelepon Prabowo tak lama setelah pemilu digelar. Menurut jajak pendapat saat itu, dia menang telak.

Presiden Timor Leste itu lantas meminta Prabowo untuk berkunjung ke negaranya.

Magalhaes berharap Prabowo akan menerima undangan Ramos-Horta dan memilih Timor-Leste untuk perjalanan luar negeri pertama.

"Sehingga memberikan peluang untuk keterlibatan yang lebih dalam dan penebusan pribadi," ujar dia.

Magalhaes lalu berkata, "Mengunjungi Timor-Leste dan menghadapi sejarah bisa memberikan kesempatan bagi Prabowo untuk berdamai dengan masa lalunya."

Kembali ke halaman sebelumnya