Kembali ke halaman sebelumnya

Sial Pelajar SMK Jadi Korban Pembacokan Salah Sasaran gegara Ulah Teman

detik.com 6 jam yang lalu
Surabaya -

Sial benar nasib MV. Gegara ulah temannya, pelajar SMK di Surabaya itu menjadi korban salah sasaran. Ia dikeroyok hingga dibacok puluhan remaja. Beruntung nyawa remaja 19 tahun itu tidak melayang.

Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan peristiwa itu terjadi berawal pada Jumat (26/4) sekitar pukul 22.00 WIB saat sejumlah remaja yakni MV, FZ, AL, RF, KV, RD, ZK, dan DF berkumpul di rumah KV di Jalan Tambak Dukuh Gang 2 Surabaya.

Pada Sabtu (27/4) sekitar pukul 00.10 WIB, KV mendapat kabar bahwa salah satu rekannya berinisial SF sedang berkelahi dengan DN di Jalan Jaksa Agung Suprapto atau belakang TMP Kusuma Bangsa Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KV lalu mengajak teman-temannya yang berkumpul di rumahnya untuk menuju ke belakang TMP Kusuma Bangsa Surabaya dengan menggunakan sepeda motor. Sebagian di antaranya berjalan kaki.

"Sesampainya di belakang TMP Kusuma Bangsa Surabaya mereka melihat sudah banyak orang bergerombol termasuk korban (YM) bersama dengan teman-temannya yang sedang menyaksikan perkelahian antara SF dengan DN," kata Bayu dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).

Tidak lama kemudian, perkelahian tersebut selesai. SF dan DN saling memaafkan. Lalu DN bergegas pulang meninggalkan lokasi, sedangkan SF masih di lokasi dan hendak meminta maaf kepada teman teman DN.

Namun, tiba-tiba dari arah belakang, SF dipukul oleh salah satu teman korban berinisial ANS. Saat itu SF tidak melakukan perlawanan dan hanya berusaha melindungi diri dengan tangan.

Tiba-tiba salah satu teman YM yang berinisial RM mengeluarkan celurit dan diikuti oleh temannya yang tidak diketahui namanya membacok MV, lalu mengenai tangan sebelah kiri dan goresan celurit di pinggang sebelah kanan.

"Lalu MV melarikan diri ke Jalan Tambak Dukuh Gang II Surabaya bertemu dengan kakak dan teman-temannya yang bernama JPH, AW, PT, YSR, BGS, RVLD, YDSTR, dan DF," ujarnya.

Lalu, kakak MV, yakni JPH bertanya kepada MV siapa yang telah membacok tangannya. MV pun langsung memberitahu telah di bacok oleh teman YM yang berinisial RM.

Mengetahui hal itu, JPH mengajak MV dan AW dengan membawa samurai. Diikuti oleh sejumlah temannya yang lain membawa celurit mencari RM dengan menggunakan sekitar 10 sepeda motor.

Sesampainya di Jalan Kamboja Surabaya, MV melihat YM bersama dengan teman-temannya sedang nongkrong. Seketika itu, MV langsung menyampaikan pada rombongannya.

"MV saat itu mengeluarkan perkataan 'Iki lho arek e maeng sing nang mburine makam TMP (Ini loh anaknya yang tadi di belakangnya makam TMP)' sambil menunjuk ke arah YM," paparnya.

Gerombolan MV kemudian menghampiri YM. YM kemudian dikeroyok. Sedangkan, teman-teman YM yang mengetahui pengeroyokan itu melarikan diri. Setelah itu, MV menarik paksa korban YM untuk ikut naik sepeda motor. Lalu, membawanya ke rumahnya.

Selama perjalanan, sambung Bayu, dari Jalan Kamboja ke Tambak Dukuh gang 2 Surabaya, YM terus menerus dipukuli, bahkan ditusuk sajam oleh BGS dan rekannya.

"Sesampainya di Jalan Tambak Dukuh Gang 2 Surabaya, korban (YM) diinterogasi sambil dipukuli oleh JV, YSR, DF, RFL, VI, dan rekan-rekannya," jelasnya.

Setelah didapatkan pengakuan bahwa korban YM ternyata tidak terlibat penganiayaan kepada MV dan SF, PTR dan YSR mengantar YM ke sekitar TMP Kusuma Bangsa Surabaya. Lalu, ditinggalkan begitu saja.

Selanjutnya, kasus itu diketahui kakak YM. Lalu, melaporkannya ke Polsek Genteng. Usai menerima laporan, polisi mengamankan 9 pelaku beserta barang bukti sajam.

Bayu memastikan pihaknya masih memburu sejumlah pelaku lain terkait kasus itu. Menurutnya, ada beberapa orang yang telah masuk dalam DPO kepolisian.

"Ada 5 orang DPO yang kami buru, kami juga telah berkoordinasi dengan bapas terkait tersangka anak. Sementara tersangka dewasa ditahan di Rutan Polsek Genteng," tutupnya.

Kembali ke halaman sebelumnya