Kembali ke halaman sebelumnya

Soal Peluang Bertemu Prabowo, Cak Imin: Belum Ada Gambaran

liputan6.com 59 menit yang lalu

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melambaikan tangan saat peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) di Jalan Jl. Ki Mangunsarkoro No. 1, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Peresmian Sekber ini tanda dua partai yang tengah berkoalisi serius untuk 2024 mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku belum ada rencana bertemu Ketum Partai Gerindra sekaligus capres pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto.

Cak Imin menyatakan, hingga saat ini belum ada gambaran terkait rencana pertemuan dirinya dengan Prabowo pasca-Pilpres 2024.

"Belum, belum ada gambaran (ketemu Prabowo)," kata Cak Imin saat ditemui di rumah dinas Wakil Ketua DPR di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2024).

Cak Imin menambahkan, hingga kini juga belum ada ajakan untuk bertemu dengan elite Partai Gerindra.

"Belum, belum," ucapnya.

Lebih jauh, Cak Imin bicara soal fotonya bareng Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang diunggah di instagram @cakiminow.

Dia mengaku, hal itu tidak bermakna rekonsiliasi, melainkan sebatas pertemuan antara pimpinan DPR. Lagi pula, ia mengaku sudah lama tidak pernah bertemu Dasco. Bahkan sejak pendaftaran pilpres 2024.

"Kemarin itu baru pertama kali ketemu sehingga kalau itu di-upload sebagai bagian dari apa yang kebetulan pimpinan dewan yang selalu hadir saya sama Pak Dasco," terangnya.

"Sehingga bagian dari pengumuman sejak sekarang saya masuk lagi ke DPR, jadi tidak ada makna yang lain ya karena Pak Dasco juga tidak pernah mengajak ngomong apa-apa sih," kata Muhaimin Iskandar.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Untuk diketahui, pada Pemilu 2024 Surya Paloh berbeda kubu dengan Prabowo karena mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin enggan menanggapi momen pertemuan antara Ketum Partai NasDem Surya Paloh dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Enggak ada, enggak ada tanggapan," tutur Cak Imin di Rumah Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).

Cak Imin juga memilih untuk berlalu saat ditanya awak media perihal kabar tawaran Prabowo Subianto kepada Surya Paloh untuk bergabung di pemerintahan.

"Enggak ada tanggapan," jawab Cak Imin yang langsung menaiki mobilnya.

Prabowo Subianto diketahui berkunjung ke Markas Partai NasDem pada Jumat 22 Maret 2024 lalu. Ini merupakan kunjungan pertama Prabowo ke parpol di luar koalisinya sejak Pilpres 2024.

Kunjungan ini dilakukan setelah sebelumnya Ketum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai menghadiri open house Idul Fitri 1445 Hijriah di kediaman Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Kamis (11/4/2024). (Merdeka.com/Alma Fikhasari)

Sementara itu, momen Idul Fitri dimanfaatkan Ketua Umum Partai Gerindra dan presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto untuk sowan ke sejumlah elite politik.

Terkait hal ini, pengamat politik Ujang Komaruddin mengatakan, langkah tersebut bisa menjadi awal mula untuk memulai momen rekonsiliasi nasional.

"Rekonsiliasi nasional itu diperlukan agar bangsa ini mohon maaf tokoh-tokohnya tidak terpecah, tidak terkotak-kotak agar punya pemikiran yang sama untuk membangun bangsa bersama-sama, entah di pemerintahan bersama-sama entah ada yang menjadi oposisi seperti itu," kata dia, Senin (15/4/2024).

Karena itu, Ujang mengungkapkan, Prabowo bisa menjadi juru damai atau penengah antar elite yang sedang bermusuhan.

Terlebih hari ini masih dalam momentum Idul Fitri, yang bisa dimanfaatkan sejumlah elite untuk bersilahturahmi.

"Kalau kita sih inginnya baik-baik tokoh-tokoh bangsa itu baik-baik tetapi kan ada latar belakang mereka, mohon maaf ya, bermusuhan mereka, berkonflik karena perbedaan dukungan dan perbedaan kepentingan yang tidak bisa ketemu di antara mereka," ungkap dia.

Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menyambangi Kantor DPP Partai NasDem bertemu dengan Surya Paloh. (Tim Dokumentasi Prabowo)

Ujang pun berharap para elite politik berbesar hati untuk mendukung rekonsiliasi nasional demi kemajuan bangsa, serta mengesampingkan kepentingan pribadi maupun kelompok.

"Kalau kita berbicara kepentingan nasional, nasional interest atau kepentingan untuk bangsa dan negara (bisa rekonsiliasi)," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mendorong para elite politik, untuk melakukan rekonsiliasi nasional usai Pemilu 2024.

Dia mengatakan para elite partai politik (parpol) maupun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang kalah, harus mau melakukan rekonsiliasi nasional demi menjaga persatuan bangsa.

"Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto telah menunjukkan sikap kenegarawanan, setelah selesai berkontestasi dengan menjadi satu kekuatan untuk memajukan bangsa," jelasnya seperti dilansir Antara.

Infografis Karpet Merah Surya Paloh untuk Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Kembali ke halaman sebelumnya