Kembali ke halaman sebelumnya

Populer Internasional: AS Ancam Layangkan Veto ke Palestina - Kata Warga Gaza soal Salvo Roket Iran

tribunnews.com 6 jam yang lalu

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer dunia dapat disimak di sini.

Konflik di Timur Tengah masih menjadi topik panas hari ini.

Palestina diusulkan menjadi anggota tetap PBB, tapi mungkin tidak menjamin kemerdekaan negara tersebut.

Sementara itu, warga Gaza mengomentari soal serangan rudal Iran ke Israel, menyebut siapapun yang menyerang Israel adalah pahlawan.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan AS tidak percaya rancangan resolusi PBB untuk memberikan keanggotaan penuh kepada Palestina dapat memerdekakan negara itu.

Sekutu utama Israel, AS, menilai keanggotaan penuh Palestina di PBB tidak dapat membantu mencapai solusi dua negara terhadap konflik Israel dan Palestina.

"Kami tidak percaya bahwa menyetujui resolusi di Dewan Keamanan akan membawa kita ke tahap di mana kita dapat menemukan solusi dua negara bergerak maju," kata Linda Thomas-Greenfield dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, Rabu (17/4/2024), dikutip dari DW.

Pernyataan itu menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan apakah Amerika Serikat siap menyetujui permintaan Otoritas Palestina untuk keanggotaan penuh di PBB.

Di sisi lain, ia menegaskan AS tetap mendukung solusi dua negara tanpa menyebutkan untuk merestui keanggotaan tetap Palestina di PBB.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) April 2024 kemarin mendapat tepuk tangan dari banyak warga Palestina di Jalur Gaza.

Setelah Konsulatnya di Damaskus, Suriah diserang, Iran membalas Israel dengan menembakkan lebih dari 300 drone dan roket ke Tel Aviv.

Beberapa pihak bahkan mencurigai bahwa Teheran melakukan serangan lebih untuk pertunjukan ketimbang eskalasi yang menghancurkan.

"Untuk pertama kalinya, kami melihat beberapa roket tidak mendarat di wilayah kami," kata Abu Abdallah, menggunakan nama panggilan dan bukan nama lengkapnya, dikutip dari Times of Israel.

"Kami berharap, jila Iran atau negara lain ikut berperang, solusi untuk Gaza mungkin akan lebih dekat dibanding sebelumnya," lanjut pria berusia 32 tahun itu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Kapal perang Angkatan Laut AS menggunakan salah satu jenis pencegat rudal untuk pertama kalinya dalam pertempuran akhir pekan lalu saat membela Israel dari serangan Iran.

Dilansir Insider, Sekretaris Angkatan Laut AS Carlos Del Toro mengatakan, pasukan Amerika menembakkan Standard Missile 3, atau SM-3, untuk melawan rudal balistik Iran.

“Kami telah menembakkan SM-2, kami telah menembakkan SM-6, dan akhir pekan lalu, kami menembakkan SM-3 untuk benar-benar melawan ancaman rudal balistik yang datang dari Iran,” kata Del Toro di Subkomite Alokasi Senat, Selasa (16/4/2024).

Para pejabat AS sebelumnya mengatakan, bahwa dua kapal perusak, yakni USS Arleigh Burke dan USS Carney, beroperasi di Laut Mediterania bagian timur.

USS Arleigh Burke dan USS Carney menghancurkan setidaknya empat rudal balistik Iran, meskipun tidak jelas bagaimana kapal perang tersebut dapat menembak jatuh ancaman tersebut.

USNI News pertama kali melaporkan pada hari Senin (15/4/2024), bahwa kedua kapal tersebut menembakkan antara empat dan tujuh SM-3 untuk mencegat rudal tersebut, mengutip pejabat pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Lembaga Penyiaran Israel, Kan 11, Selasa (16/4/2024) malam melaporkan kalau Tel Aviv telah memutuskan bagaimana merespons serangan Iran.

Laporan itu menyebut, Israel saat ini sedang menunggu untuk mengambil kesempatan yang tepat untuk menerapkan serangan balik ke Iran tersebut.

Kan 11 menambahkan, pihak Amerika Serikat (AS) lewat Menteri Luar Negari, Anthony Blinken, menekankan, cara apapun yang diambil Israel dalam serangan baliknya ke Iran, tidak boleh meningkatkan eskalasi di kawasan.

“Blinken melakukan kontak langsung dengan Israel dan sekutu lainnya di kawasan, termasuk Qatar, untuk mencegah eskalasi apa pun.”

"Dalam konteks ini, Gedung Putih menyatakan, Presiden AS Joe Biden tidak ingin memperluas atau memperdalam cakupan konflik, yang menunjukkan bahwa menanggapi Iran atau tidak adalah keputusan Israel," tulis laporan tersebut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Kembali ke halaman sebelumnya