Kembali ke halaman sebelumnya

Tak Mau Kalah dengan Eks Ajudan Jokowi, Eks Asisten Pribadi Prabowo Ikut Pilgub Jateng, Siapa Dia?

tribunnews.com 6 jam yang lalu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaki tangan Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana hingga Calon Presiden Prabowo Subianto bermunculan terjun ke dunia politik.

Mereka ambil bagian mencari peruntungan menjadi kepala daerah dalam Pilkada 2024.

Teranyar ada Sudaryono, eks asisten pribadi (aspri) Prabowo Subianto yang masuk bursa bakal calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024.

Sudaryono merupakan pengusaha sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jateng.

Ada juga Devid Agus Yunanto, eks ajudan dan asisten pribadi Presiden Jokowi yang maju di Pilkada Boyolali.

Berikutnya Sendi Fardiansyah sekretaris pribadi Ibu Negara Iriana yang menyatakan keinginannya maju dalam calon Wali Kota Bogor 2024.

Profil Sudaryono, eks asisten pribadi (aspri) Prabowo Subianto yang masuk bursa bakal calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024.

Sudaryono merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jateng.

Selain dikenal sebagai pengusaha, Sudaryono juga dikenal sebagai mantan aspri Prabowo.

Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara, Sudaryono mengenyam pendidikan ke Jepang.

Sekembalinya ke Indonesia, Sudaryono bergabung dengan Prabowo Subianto sebagai aspri hingga kini menjadi orang nomor 1 di Gerindra Jateng.

"Tahun 2009 saya ikut beliau (Prabowo), bahkan saya tinggal serumah dengan Pak Prabowo," ungkapnya beberapa waktu lalu kepada Tribun Jateng.

Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar, lahir di Grobogan, 23 Januari 1985.

Saat ini Sudaryono berusia 39 tahun.

Dikutip dari laman pribadinya, nama beserta titel lengkapnya ialah Sudaryono B. Eng., M.M, MBA.

Riwayat Pendidikan:

SMA Taruna Nusantara (2000-2003)
National Defence Academy Jepang (2004-2009)
Swiss German University (2015-2018)
IPB (2020-2023)

Karier:

Chariman PT Boga Halal Nusantara (2015-sekarang)
Direktur PT Nusantara Telematics System (2019-sekarang)
Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma (2020-sekarang)
CEO Garuda TV (2018-sekarang)
Direktur Eksekutif Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN) (2020-sekarang)

Organisasi:

Ketua Dewan Pembina Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) (2021-2025)
Wasekjen Gerindra (2020-2025)
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) (2021-sekarang)

Sudaryono mengungkapkan dorongan maju di Pilgub Jateng bukan murni dari keinginannya.

"Memang banyak yang minta saya untuk ikut pencalonan gubernur, padahal saya tidak meminta dan mengindikasikan."

"Namun saya merasa dorongan itu sebuah apresiasi," ungkap Sudaryono.

Nama Sudaryono, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah (Jateng) menjadi kandidat kuat dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2024.

Diketahui, Sudaryono tercatat sebagai CEO Garuda TV, Ketua Umum DPP Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dan juga Ketua Dewan Penasihat Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA).

Namun, tak banyak yang tahu jika Sudaryono mengawali karier politiknya dengan menjadi ajudan atau asisten pribadi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso membenarkan informasi tersebut.

"Beliau saya anggap sebagai anak ideologisnya Pak Prabowo karena dia pernah menjadi ajudan Pak Prabowo," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (2/3/2024).

Di kalangan kader Gerindra, Sudaryono dianggap mengetahui cara kepemimpinan Prabowo dan bisa diturunkan ke daerah.

"Jadi tahu betul cara kepemimpinan Pak Prabowo ini bisa diturunkan di Jateng," kata dia.

Dia menjelaskan, nama Sudaryono memang semakin kuat untuk dicalonkan maju di bursa Pilgub Jateng.

Sejumlah DPC Gerindra juga ikut mengusulkan.

"Ini baru kita dari bawah DPC, harapannya inisiatif dari bawah punya keinginan kuat untuk memenangkan pemilihan gubernur Jateng lewat Mas Dar (Sudaryono) ini," kata dia.

Pencalonan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah maju di bursa Pilgub Jateng 2024 bukan tanpa sebab.

Perolehan hasil pemilihan presiden (pilpres) jadi salah satu alat ukur.

"Jadi kita melihat hasil pilpres di Kota Semarang khususnya di Jateng yang sudah menang lebih dari 50 persen," ungkap Joko.

Untuk itu, dia berharap agar pemerintahan yang ada di Provinsi Jateng juga bisa linier dengan pemerintah pusat.

"Kita ingin ada pemimpin dari Partai Gerindra. Alhamdulillah, Ketua Jateng ini orang yang muda, mumpuni, dan visioner," imbuhnya.

Menurutnya, di Pilgub 2024 mendatang ada bonus demografi yang akan dimasukan Partai Gerindra sebagai strategi untuk memenangkan suara di Jateng.

"Ada bonus demografi di mana anak muda paling banyak jumlah pemilihnya," pungkasnya.

Baliho bergambar wajah Devid Agus Yunanto, asisten pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjamur di wilayah Kabupaten Boyolali.

Tampak baliho terpasang di Bangak, Banyudono, jalan raya Solo-Semarang dan lainnya.

Baliho tersebut dilengkapi dengan tulisan 'Devid Calon Bupati Kota Susu', dan 'Wayahe Devid Tampil'.

Devid menjadi satu di antara yang meramaikan bursa Pilkada Boyolali 2024.

Ia digadang-gadang maju menjadi calon bupati Boyolali dan siap melawan PDIP.

PDIP, seperti diketahui, telah menguasai Boyolali sejak 20 tahun terakhir.

Apalagi, jika dilihat perolehan kursi DPRD Boyolali, partai di luar PDIP masih bisa mengusung calon bupati-calon wakil bupati.

"Kalau dilihat hasilnya seperti ini kan dari hasil Pileg tidak memungkinkan untuk melawan kotak kosong," kata Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta.

Keinginan PDIP untuk mengulang Pilkada 2019 yang hanya musuh kotak kosong tertutup.

Pada 2019 lalu, PDIP yang mengusung Bupati dan Wakil Bupati M. Said Hidaya-Wahyu Irawan tak ada yang 'bisa' melawan.

Sebab, 35 dari 45 kursi dewan dikuasai PDIP.

Sementara ini perolehan kursi saat ini, PDIP memperoleh 36 dari 50 kursi.

Sisa 14 kursi masih lebih dari cukup untuk mengusung paslon.

Golkar, PKS, Gerindra dan PKB jika bersatu atau salah satu dari partai itu tak mau koalisi masih bisa untuk melawan PDIP.

Termasuk kemungkinan mau mengusung Devid yang balihonya sudah tersebar dimana-mana.

Susetya pun menyebut itu sebuah kebebasan berpolitik.

"Inilah demokrasi, siapapun boleh dipilih dan memilih," katanya.

Susetya menanggapi diplomatis mengenai maraknya baliho Devid itu.

Bagi, Susetya ada tidaknya baliho itu, pihaknya tetap bersungguh-sungguh dalam menghadapi Pilkada.

"Wong (orang) kita Musuh kotak kosong saja juga berjuang," pungkasnya.

Sosok Devid Agus Yunanto baru-baru ini diisukan bakal meramaikan Pilkada Boyolali 2024 yang akan diselenggarakan November mendatang.

Diketahui sosok Devid ternyata memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pria asal Sindon, Ngemplak, Boyolali ini merupakan mantan asisten pribadi atau ajudan Jokowi.

Diketahui Devid menjadi ajudan sejak Jokowi memerintah Wali Kota Solo.

Ketika Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta, Devid juga masih ikut Jokowi.

Devid pun terbiasa mengawal Jokowi blusukan kemanapun.

Disebut-sebut Devid pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya tahun 2023.

Kemungkinan Devid maju dalam Pilkada Boyolali 2024 itu disampaikan Koordinator Relawan Bolone Mase Boyolali, Andi Waluyo.

"Betul. Betul," kata Andi, saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (6/3/2024).

"Beliau (Devid) sudah iya, untuk jadi bupati (Boyolali)," tambahnya.

Kesediaan Devid yang maju dalam Pilkada Boyolali membawa angin segar khususnya bagi dirinya.

Sebab, baginya Boyolali butuh tokoh muda seperti Devid yang mampu merubah Boyolali.

"Jadi Boyolali butuh, orang-orang hebat, butuh orang-orang yang berani, muda, untuk merubah Kota Boyolali," jelasnya.

Untuk itu, pihak relawan Gibran Rakabuming Raka itu akan all out dalam memenangkan Devid dalam Pilkada 2024 ini.

Relawan Bolone Mase akan turun ke lapangan agar Devid menjadi orang nomor satu di Boyolali.

"Merah kata Gibran, Merah kata Bolone Mase," kata dia.

"Jadi Kita tegak lurus semuanya, berharap mas Devid bisa merubah kota Boyolali," tambahnya, (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJateng.com/Kompas.com)

Kembali ke halaman sebelumnya