Kembali ke halaman sebelumnya

Koalisi Gemuk Khofifah Jadikan PKB Musuh Bersama di Pilgub Jatim, 72 Legislator Berpihak ke Kader NU

tribunnews.com 2 jam yang lalu

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terancam jadi musuh bersama di Pilgub Jatim.

Kader Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menunjukkan dominasinya melawan PKB.

Empat parpol dipastikan menjadi partai pengusung Khofifah Indar Parawansa yaitu PAN, Demokrat, Gerindra, dan Golkar.

Pemilu 2024, Partai Gerindra meraih 21 kursi di DPRD Jawa Timur.

Sementara Partai Golkar 15 kursi, Demokrat 11 kursi, dan PAN 5 kursi.

Total Khofifah Indar Parawansa sudah mengontrol 52 kursi di DPRD Jawa Timur.

Sementara syarat maju di Pilgub Jawa Timur minimal 24 kursi.

Kursi Khofifah Indar Parawansa diprediksi masih akan bertambah.

Parpol sementara membangun komunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa ialah PDIP, PPP, dan PKS.

PDIP merupakan pemenang kedua Pilgub Jawa Timur.

Kursi PDIP sebanyak 21. PKS mengontrol 5 kursi dan PPP sebanyak 4 kursi.

Jika ketujuh parpol ini bersatu, maka Khofifah didukung koalisi besar dengan 72 kursi di DPRD Jatim.

Khofifah diprediksi akan menemui kendala menentukan calon wakil Gubernur.

Parpol pengusung Khofifah Indar Parawansa mengusulkan kadernya menjadi pendamping.

Termasuk Partai Demokrat yang sudah merestui Emil Dardak kembali berpasangan Khofifah Indar Parawansa.

Salah satu parpol ngotot mengusulkan kadernya mendampingi Khofifah Indar Parawansa ialah Gerindra.

"Ada perhatian dari Ketua Umum, supaya pada Pilkada nanti banyak mengusung kader internal," kata Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad.

Bahkan Gerindra sudah ingin memprioritaskan kader untuk diusung.

DPP Gerindra telah menitipkan harapan kepada kader untuk mulai menatap optimis peluang di Pilkada.

Apalagi, dengan hasil positif di Pemilihan Legislatif pasca naiknya kursi Gerindra dari 15 kursi menjadi 21 kursi di DPRD Jawa Timur.

Dengan perolehan kursi sebanyak itu, Gerindra menjadi partai yang dengan kursi terbanyak dibandingkan partai lain dalam poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Khofifah saat ini.

Sehingga, cukup memiliki nilai tawar dalam pembicaraan antar mitra koalisi.

Lantas siapa yang diminta oleh DPP untuk mendampingi Khofifah di Pilgub Jatim

Anwar Sadad pun menjawab secara diplomatis bahwa memiliki banyak kader yang saat ini berada di kursi legislatif hasil Pemilu 2024.

Baik mereka yang terpilih di jenjang DPRD provinsi Jawa Timur maupun DPR RI.

Di tingkat DPR RI, ada nama musisi nasional Ahmad Dhani, pengusaha Bambang Haryo Soekartono, Imron Amin, hingga Anwar Sadad sendiri.

"Ada 14 orang anggota DPR RI, 21 Anggota DPRD Provinsi, atau bahkan 218 anggota DPRD Kabupaten/kota. Silakan saja Bu Khofifah memilih," kata Gus Sadad dengan nada berseloroh.

Sekalipun demikian, usulan dari Gerindra tersebut tidak menjadi harga mati yang harus disetujui seluruh partai koalisi.

Sebaliknya, Gerindra akan mementingkan hasil pembicaraan yang mengakomodasi seluruh kepentingan mitra koalisi.

Sebagaimana diketahui, para partai koalisi turut mengusulkan sejumlah kader internal untuk menjadi Wakil Gubernur pendamping Khofifah.

Misalnya, Demokrat yang mengusulkan Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak serta Golkar yang turut mendengungkan nama Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji.

"Partai Gerindra tidak menjadikan target politik jabatan sebagai sesuatu yang fokus. Namun, bagaimana menjalin komunikasi kepada semua elemen masyarakat," tandas Gus Sadad kembali diplomatis.

Begitupula PDIP yang juga mulai membuka komunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa.

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Said Abdullah mengatakan, partainya memiliki banyak stok kader sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa.

Namun kader PDIP akan diajukan setelah adanya titik temu dengan Indar Parawansa.

"Jika nanti kami berbicara dengan para partai politik dan mbakyu Khofifah ada titik temu, maka stok kami untuk calon wakil gubernur yah banyak," kata Said, Selasa (9/4/2024).

Proses penentuan nama kader PDIP yang akan diusung dilakukan melalui mekanisme berjenjang.

PDIP akan terlebih dahulu melakukan penjaringan.

Kemudian nama-nama yang dipilih akan dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

"Kan tidak semudah kemudian si A, si B. Berpartai tidak seperti itu di PDIP," ujarnya.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mengakui sudah bertemu dengan Khofifah.

"Saya menemui dengan ihtiram, dengan hormat Ibu Khofifah karena kami respek kepada Ibu Khofifah dan pembicaraan kami sangat cair, sangat lancar dengan Ibu Khofifah," ucap Said.

Said mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya membahas banyak hal dengan Khofifah, mulai dari ekonomi nasional hingga kondisi geopolitik.

"Itu kami bahas dengan lancar dan nyaman dengan Mbak Khofifah," ujarnya.

PKB Konsisten Tak Usung Khofifah

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak akan mendukung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, PKB sementara menggodok nama yang akan diusung di Pilgub.

Namun ia masih merahasiakan siapa figur yang akan diusung.

Apalagi tidak mudah bagi PKB menentukan siapa calon yang akan diusung.

Calon yang akan dilawan ialah Khofifah Indar Parawansa.

"Ini sedang digodok. Sebab di Jatim memang tidak mudah untuk menyebut nama karena kita sudah tahu siapa lawannya, ya kan," ujar Jazilul, Sabtu (9/4/2024). 

Ketika disinggung apakah lawan itu adalah mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jazilul hanya tersenyum.

Namun ia tak menutupi ihwal Khofifah merupakan nama kuat di kawasan provinsi yang beribu kota di Surabaya itu. 

Diketahui pada Pilpres 2024, Khofifah tak sejalan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. 

Sementara, Khofifah memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan statusnya yang masih tercatat sebagai kader PKB.

Jazilul mengakui jika Khofifah kembali maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada Pilgub Jawa Timur 2024, maka PKB harus cari sosok cagub yang tepat untuk "melawannya".

Sebab, diakuinya tingkat elektabilitas Khofufah di Jawa Timur adalah sangat tinggi.

"Yang kuat (di Jawa Timur) kan itu (Khofifah). Makanya, kita sembunyikan dulu milik kita. Nanti kita lihat sambil jalan, siapa yang paling layak untuk kompetisi," tuturnya. 

Sekedar diketahui, PKB bisa mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi di Pilgub Jatim

Perolehan Suara Jawa Timur

1. PKB 4.517.228 suara (27 kursi)

2. PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)

3. Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)

4. Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)

5. Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)

6. Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)

7. PAN 1.319.563 suara (5 kursi)

8. PKS 1.307.657 suara (5 kursi)

9. PPP 978.008 suara (4 kursi)

Kembali ke halaman sebelumnya