Kembali ke halaman sebelumnya

LIga 1: "Gantung sepatu", Arthur Irawan pilih fokus di manajemen

antaranews.com 2 jam yang lalu

Kediri (ANTARA) - Pemain Persik Kediri Arthur Irawan memutuskan untuk tidak lagi tampil dalam pertandingan sepak bola atau "gantung sepatu" di akhir musim ini karena memilih fokus di manajemen.

Arthur mengatakan dirinya merasa sudah cukup untuk bertanding secara langsung di lapangan hijau. Bahkan, dirinya tidak berminat untuk menjadi pelatih.

"Untuk saat ini saya tidak bakal jadi pelatih. Bukan tidak tertarik tapi ada kualitas masin-masing. Saya sudah di sana (lapangan) dan mau fokus ke manajemen daripada pelatih. Cukup di lapangan hijaunya," katanya di Kediri, Kamis.

Ia mengatakan, keputusan untuk tidak "merumput" lagi itu sudah dipikirkannya masak-masak, bahkan dirinya sudah bilang hingga ke manajemen bahwa ini adalah musim terakhir baginya di lapangan.

"Keputusan ini sudah saya ambil sejak awal musim. Saya ingat hari pertama bilang ke rekan dan tim ofisial, tahun ini musim terakhir saya," ucap kapten Persik itu.

Menurut dia, sepak bola juga perlu regenerasi, sehingga diperlukan sosok-sosok baru untuk menjadikan tim lebih baik ke depannya.

"Saya merasa sudah cukup saat fight di lapangan jadi kapten tim ini waktunya angin baru, makanya dari awal musim (Juni 2023) Yusuf Meilana dan Bayu Otto jadi Wakil Kapten Persik Kediri. Di bola, ada waktunya regenerasi," ujar dia.

Ia juga mengaku banyak pemain muda yang juga lebih layak di lapangan dan siap. Untuk itu, hal tersebut menjadi salah satu keputusan untuk dirinya fokus ke manajemen.

Soal mendapatkan tempat di mana di bagian manajemen, dirinya juga belum tahu.

"Saya belum berpikir di posisi apa di manajemen. Yang pasti saya mendampingi tim dan bantu manajemen semaksimal mungkin," ujar dia.

Dirinya mengaku saat datang pertama kali ke Persik Kediri sampai sekarang, tujuan dirinya tidak pernah individual melainkan selalu untuk tim.

Ia juga berterima kasih kepada dukungan Persikmania, suporter pendukung Persik Kediri. Ia menambahkan banyak kenangan saat sama-sama masih bertanding di lapangan, rasa sedih, bahagia bercampur.

"Saya main bola 13 tahun, profesional dan masih di Persik Kediri. Saya bersyukur dengan apa yang diberikan klub pada saya, masyarakat Kediri, Persikmania yang luar biasa dari pertama sampai akhir ini. Fokus pertandingan, sakit, kecewa tidak dapat poin. Tidak menang. Masih belum sempurna, banyak pekerjaan rumah," kata dia.

"Saya selalu di belakang tim ini, semoga musim depan lebih baik lagi, targetnya lebih tinggi dari musim ini," tambahnya.

Arthur Irawan merupakan pemain sepak bola kelahiran Surabaya. Ia anak dari Effy Soenarmi Soeharsono, salah seorang pengusaha ternama di Indonesia.

Arthur tertarik menjadi pemain sepak bola asal Indonesia dan sudah sejak belia mencicipi akademi sepak bola Eropa.

Ia bergabung ke akademi sepak bola di Inggris bernama Lytham Town. Lalu, pada 2011 bergabung di klub Liga Spanyol bernama RCD Espanyol B.

Dua tahun berseragam RDC Espanyol B, pada tahun 2013 Arthur bergabung di Malaga hingga 2014. Kemudian, ia ke Belgia dengan memperkuat salah satu klub di sana bernama Waasland Beveren sampai 2015.

Arthur kembali ke Indonesia pada 2016 dan sempat memperkuat berbagai tim sebelum di Persik Kediri. Beberapa yang pernah diperkuat yakni Persija Jakarta, Borneo FC, Persebaya, Badak Lampung FC, PSS Sleman hingga Persik Kediri.

Kembali ke halaman sebelumnya