Kembali ke halaman sebelumnya

Sesuai Janji, PM Haiti Ariel Henry Mundur

liputan6.com 3 jam yang lalu

Liputan6.com, Port-au-Prince - Perdana Menteri Haiti Ariel Henry mengundurkan diri pada hari Kamis (25/4/2024) ketika dewan baru dilantik untuk memimpin negara yang dilanda kekerasan geng-geng kriminal bersenjata mematikan.

Pecahnya kekerasan baru-baru ini memaksa para pejabat untuk memindahkan upacara dari Istana Nasional ke kantor perdana menteri. Demikian seperti dilansir BBC, Jumat (26/4).

Geng-geng kriminal bersenjata sekarang menguasai sebagian besar Port-au-Prince. Mereka memanfaatkan kekosongan kekuasaan dan memperluas kendali atas sebagian besar wilayah di negara tersebut, yang pada dasarnya sudah tidak mempunyai hukum lagi.

Henry sebelumnya memang setuju mengundurkan diri setelah geng-geng kriminal bersenjata menghalangi kepulangannya ke negara tersebut dari Kenya, tempat dia menandatangani perjanjian untuk mengimpor pasukan keamanan multinasional dalam upaya memulihkan hukum dan ketertiban. Pengunduran dirinya secara resmi dituangkan dalam surat yang ditandatangani di Los Angeles, tertanggal 24 April.

Sembilan anggota dewan transisi kini telah dilantik, tujuh di antaranya memiliki hak suara. Menteri Keuangan Henry, Michel Patrick Boisvert, akan menjabat sebagai perdana menteri sementara.

Boisvert mengatakan negaranya berada di "persimpangan jalan" dalam mencari solusi untuk mengatasi krisis politik, yang merugikan populasi, properti, dan infrastruktur.

Dewan tersebut akan berusaha memulihkan ketertiban dan pemerintahan demokratis di Haiti, dengan didukung oleh negara-negara Karibia lainnya dan Amerika Serikat (AS).

Mereka akan menetapkan agenda kabinet baru, membentuk dewan keamanan nasional, dan menunjuk komisi pemilihan untuk membuka jalan bagi pemungutan suara.

Mandatnya yang tidak dapat diperbarui akan berakhir pada 7 Februari 2026, ketika presiden baru diperkirakan akan dilantik.

Kembali ke halaman sebelumnya