TRIBUNNEWS.COM - Klub Liga Arab Saudi, Al Ittihad akan memainkan laga tunda mereka di kancah domestik dengan menghadapi Al Hazem, Minggu (21/4/2024) pukul 01.00 WIB.

Laga tunda ini menjadi kesempatan bagi Al Ittihad untuk menipiskan jarak dengan tim-tim besar lainnya di klasemen Liga Arab Saudi.

Syaratnya tentu saja Al Ittihad harus bisa memetik tiga angka atas Al Hazem yang bertindak sebagai tuan rumah.

Namun misi Al Ittihad memboyong tiga angka dari kandang lawan terancam masalah dari kubu mereka sendiri.

Bintang utama mereka, Karim Benzema, lagi-lagi mendapat sorotan tajam.

Sebenarnya Benzema tak melakukan tindakan tercela atau aksi tak terpuji lainnya.

Masalah justru datang dari saudara Benzema.

Sang saudara membuat pernyataan kontroversial setelah Al Ittihad kandas di kancah Piala Super Arab Saudi lalu.

Kala itu, Benzema tak dimainkan sebagai penyerang tengah oleh pelatih Al Ittihad, Marcelo Gallardo.

Padahal posisi asli Benzema adalah sebagai penyerang nomor 9.

Pemain asal Prancis itu digeser lebih ke kiri untuk bergerak melebar.

Sebenarnya Benzema tak masalah dengan peran tersebut.

Namun hal yang sama tak terlintas di kepala sang saudara.

Saudara Benzema pun menumpahkan kekesalannya kepada Gallardo di media sosial.

Ia menganggap eks pemain Real Madrid itu tak dihormati dengan tindakan yang dilakukan Al Ittihad.

"Benzema bermain di kiri? Itu adalah tindakan kriminal!!" ungkap sang saudara dikutip dari GFNF.

"Itu benar-benar tidak masuk akal."

"Sepak bola haruslah dihormati," sambungnya.

Komentar yang diberikan saudara Benzema bak menambah bumbu pahit hubungan pemain berusia 36 tahun itu dengan sang pelatih.

Sebelumnya, Benzema sempat dilarang terlibat dalam pertandingan Al Ittihad oleh Marcelo Gallardo.

Untungnya, masalah itu sudah diselesaikan kedua belah pihak.

Namun dengan adanya komentar di atas, Karim Benzema bisa menjadi korban lagi.

Bisa saja nama Benzema tak ada dalam daftar pemain Al Ittihad untuk menghadapi Al Hazem.

Itu akan menjadi pukulan telak bagi pemain yang tenar dengan sebutan Wak Haji tersebut.

(Tribunnews.com/Guruh)