LENGKONG, AYOBANDUNG.COM- Seleksi CPNS dan PPPK 2024 masih menjadi berita yang paling dicari oleh masyarakat.

Sebelumnya, rencana pembukaan seleksi CPNS dan PPPK 2024 sudah diumumkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas.

Rencananya seleksi CPNS melalui Sekolah Kedinasan akan dibuka pada bulan Mei.

Sedangkan jadwal pembukaan seleksi CPNS dan PPPK diseluruh Indonesia dibuka pada Juni.

"Kami targetkan pendaftaran CASN dimulai Juni 2024," kata Anas saat menyampaikan keterangan pers progres pengadaan ASN tahun 2024, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024.

Di tahap pertama rekrutmen CPNS dan PPPK, pemerintah mengalokasikan 1,2 juta formasi.

Jumlah tersebut terdiri atas 427.650 formasi di instansi pusat dan 862.174 formasi di instansi daerah.

Nantinya rekrutmen CPNS dan PPPK 2024 baru bisa dilakukan setelah Badan Kepegawaian Negara (BKN) selesia melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi.

Usulan formasi kebutuhan CPNS dan PPPK 2024 telah dilakukan pada tanggal 15-29 Maret 2024 dan diperpanjang hingga 30 April 2024.

Sayangnya, beberapa instansi belum menyelesaikan perincian usulan CPNS dan PPPK 2024.

Apalagi instansi yang dimaksud, mendapatkan jatah formasi cukup banyak.

"Kami harap instansi yang belum mengirimkan rincian formasi atau kebutuhan dapat segera merampungkan dengan menginput pada Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN)," kata Anas.

Anas menambahkan, rincian kebutuhan ASN yang disampaikan melalui SIASN BKN paling sedikit memuat jenis pengadaan, nama jabatan, deskripsi jabatan, kualifikasi pendidikan, alokasi formasi, unit penempatan, dan rentang penghasilan.

Panduan penyusunan rincian kebutuhan pegawai ASN tahun 2024 tercantum dalam Keputusan MenPAN RB nomor 173 Tahun 2024.

Data CPNS dan PPPK 2024

Anas menyebutkan bahwa hingga 2 Mei 2024 pukul 20.10, sebanyak 602 instansi pemerintah telah melakukan perincian formasi melalui layanan perencanaan SIASN BKN.

Data tersebut terinci sebanyak 4 instansi belum membuat rincian formasi dan 36 instansi sedang menyusun rincian formasi.

Kemudian, 39 instansi telah selesai menyusun rincian formasi, namun belum mengajukan Digital Signature (DS) SPTJM oleh PPK.

Lalu, 371 instansi sedang dalam proses velval rincian formasi oleh BKN dan 152 rincian usulan instansi yang telah selesai diverval oleh BKN dan sedang menunggu Digital Signature Peraturan Teknis Kepala BKN.

Lebih lanjut, Anas menyebut sejumlah alasan kendala keterlambatan instansi dalam menyampaikan rincian formasi.

Salah satu kendala tersebut diantaranya instansi masih melakukan pemetaan jabatan, keterbatasan informasi terhadap data non ASN, serta belum selesainya pemutakhiran data peta jabatan oleh instansi pada layanan elektronik SIASN BKN.

Terkait adanya kendala tersebut, BKN rencananya baru bisa menyampaikan hasil validasi dalam bentuk Pertimbangan Teknis sebagai pertimbangan MenPAN RB pada bulan Juni atau Juli.

"Insyaallah pendaftaran bisa kita mulai di Juni atau Juli tahun ini, setelah instansi menerima surat keputusan Menteri PANRB tentang penetapan kebutuhan ASN dan berkoordinasi dengan BKN untuk pengumuman lowongan formasi dan persiapan seleksi," ucap Anas.***