Kembali ke halaman sebelumnya

Pilgub NTT, Jane Suryanto Daftar di PAN dan Ungkap Alasan Bertarung di Pilkada 2024

tribunnews.com 7 jam yang lalu

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI NTT, Jane Natalia Suryanto mengungkap alasan memilih NTT sebagai arena tarung pemilihan kepala daerah atau Pilkada. 

Jane Suryanto mengaku ia juga bagian dari NTT. Sejak tahun beberapa tahun lalu dirinya melakukan berbagai pelayanan di NTT. Meskipun banyak pelayanan yang dilakukan kerap itu luput. Baru setelah menjadi seorang calon legislatif saat Pemilu 2024, pelayanan itu dikenal publik. 

"Itu biasa. Saya tidak datang dari luar NTT. Sama-sama masih di Indonesia. Saya di NTT sudah dari 2015. Jadi bukan orang baru. Saya covid di sini, seroja di sini," kata Jane Suryanto usai mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur NTT di DPW PAN NTT, Sabtu 4 Mei 2024.

Dia menegaskan posisi yang diambil sebagai bakal calon wakil gubernur sengaja dipilih karena melihat peta politik kali ini. PSI dengan modal 6 kursi DPRD NTT tergolong belum cukup. Sementara ada parpol besar lainnya yang punya perolehan kursi jauh di atas itu.

Dia menyebut banyak hal yang dilakukan di daerah ini dan berdampak ke lebih banyak orang. 

"Banyak kebijakan yang dilakukan disini yang bisa meng-impact lebih banyak orang. Saya tidak pernah terpikir untuk menjadi wakil gubernur dari Jakarta. Karena apa yang perlu ditolong dari Jakarta. Jakarta sudah punya segalanya. Saya sudah melayani di NTT sudah 9 tahun yang lalu," ujarnya.

Baginya NTT sudah menjadi bagian dari dirinya. Dia menyebut NTT sebagai rumah keduanya. Jane Suryanto mengaku melakukan komunikasi dengan semua parpol, terutama di Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

"Kemungkinan besar pasti berlanjut. Hanya saja kemungkinan di daerah ada diskresi khusus untuk membuka diri juga dengan koalisi yang bukan Indonesia Maju," katanya. 

Masalah pendidikan, kesehatan merupakan persoalan utama. Namun akar masalah yang paling komplek ada di kemiskinan. Sehingga masalah itu perlu diurai. Jane Suryanto mengaku sudah mendaftar ke beberapa parpol dan maksimal 5 partai sebagai kendaraan politiknya. 

Sekretaris DPW PAN NTT Marthen Lenggu berbangga karena ada sosok perempuan seperti Jane Suryanto yang datang mendaftar ke DPW PAN NTT. 

"Kami berharap bahwa dari tempat ini kita akan berproses untuk menghasilkan pemimpin NTT yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat NTT,” kata dia. 

Menurut dia, NTT butuh banyak perbaikan dari segala persoalan yang mendera. Kehadiran para politisi perempuan seperti Jane Suryanto, paling tidak bisa ikut membantu. Apalagi, masalah itu diselesaikan oleh tangan-tangan perempuan. 

Sejauh ini belum ada sosok perempuan yang mengambil keputusan berani. Langkah yang diambil Jane Suryanto menjadi wakil gubernur maka sesuatu yang sangat luar biasa. 

Segala persoalan yang ada di NTT seperti kemiskinan, pendidikan dan kesehatan menjadi fokus PAN NTT. Dibutuhkan tangan terampil untuk mengurai itu. Jane Suryanto, kata dia, bisa menuntaskan masalah itu. 

Baginya Pilkada tidak saja memilih pemimpin untuk berkuasa. Lebih dari itu, harusnya melahirkan sosok yang bisa membawa perubahan lebih masif bagi NTT. 

Marthen Lenggu menyebut, dengan komunikasi yang baik antara Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, paling tidak memungkinkan adanya arahan lebih lanjut. 

Sebab, tahapan di DPW PAN NTT hanya sebatas administratif. Sehingga, jika ada keputusan antara para ketua umum maka instruksi itu akan ditindaklanjuti oleh para tingkat lebih dibawa.  (fan) 

Kembali ke halaman sebelumnya