Kembali ke halaman sebelumnya

Cara Cak Imin Amankan PKB dari Cengkeraman Jokowi

populis.id 49 menit yang lalu
Populis, Jakarta -

Pegiat media sosial Rinny Budoyo merasa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan bergabung ke kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengamankan partainya dari cengkeraman Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga menurutnya tidak perlu heran jika nanti Cak Imin menjadi salah satu menteri di kabinet mendatang, selain itu semua partai politik juga kini mengikuti arah visi dari Prabowo Subianto.

"Sekarang semua akan ikut arah visi dari Pak Prabowo, dan soal apakah program Pak Prabowo akan benar-benar 100% keberlanjutan dari pemerintahan Pak Jokowi itu juga masih menjadi tanda tanya besar dan harus dibuktikan dengan waktu," ucapnya.

"Jadi kita gak perlu heran kalau Gus Muhaimin Iskandar kelak bakal menjadi menteri dari Pak Prabowo, ini manuver penting mengamankan PKB dari kelompok yang didukung Pak Jokowi," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Senin (29/4). 

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan sikap mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.

"Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran),” kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PKB, Jalarta, Kamis (25/4/2024) malam, dikutip dari Republika.

Hal itu saat disampaikan Muhaimim saat ditanyakan terkait pertemuannya dengan Prabowo di Jakarta, Rabu (24/4) siang. Terkait apakah PKB akan berada di dalam pemerintahan atau tidak, Muhaimin menjawab sudah jelas.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan Ketua Umum Muhaimin sudah mengatakan kerja sama dengan Prabowo.

Terkait apakah PKB akan berada di dalam pemerintahan atau tidak, Gus Jazil menyatakan masih menunggu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024.

Cak Jazil, begitu akrab disapa, mengonfirmasi tidak adanya pembahasan mengenai bergabungnya PKB ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dalam pertemuan tersebut Rabu (24/4/2024) kemarin. 

Pertemuan itu hanya berupa agenda penyampaian delapan agenda PKB yang bisa menjadi masukan untuk Prabowo dalam menjalankan pemerintahan nantinya. 

"Belum sampai kesana (PKB gabung pemerintahan). Jadi hari ini PKB mentradisikan kompetisi tidak boleh kemudian bercerai. Tapi kompetisi harus diakhiri dengan silaturahmi yang baik, dan Alhamdulillah siang ini terjadi. Pilpres sudah selesai. Soal koalisi di dalam atau di luar nanti diputuskan," kata Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024). 

Kembali ke halaman sebelumnya