Kembali ke halaman sebelumnya

WNA Cina 'diringkus' petugas Bea Cukai gegara bawa kotak plastik seharga 5 USD, terpaksa lakukan hal ini

hops.id 16 jam yang lalu

Hops.ID - Beberapa bulan terakhir instansi Bea Cukai banyak memperoleh sorotan dari publik terkait kinerjanya.

Instansi tersebut dianggap tidak memberikan pelayanan yang memuaskan untuk sebagian masyarakat.

Selain melayani WNI, instansi Bea Cukai juga memberikan pelayanan kepada WNA yang datang ke Indonesia.

Dilansir Hops.ID dari kanal YouTube Netmediatama yang tayang pada 14 Desember 2015, Heni Kusmaryani mengatakan bahwa penumpang dari luar negeri harus memperhatikan nilai barang yang dibawa mereka.

"Penumpang yang datang dari luar negeri, harus memperhatikan nilai barang yang dibawanya dan juga perizinan dari barang yang dibawanya," ucap wanita yang menjabat sebagai KASI Pabean dan Cukai 3.

Salah satu proses pelayanan yang diberikan Bea Cukai adalah saat menghadapi penumpang WNA yang berasal dari Guangzhou, Cina.

Seorang petugas Bea Cukai menemukan adanya beberapa barang yang jumlahnya tidak memenuhi standar.

Petugas pun menanyakan kepada WNA tersebut mengenai detail dari barang yang dibawanya saat masuk ke Indonesia.

WNA tersebut menyebutkan bahwa dirinya membawa 24-25 kotak yang akan diperlihatkan kepada pelanggannya.

Ia mengatakan bahwa dirinya membawa kotak plastik yang digunakan sebagai sampel kepada para pelanggannya.

"For the plastic box for the sample for the customers (kotak plastik untuk contoh ke pelanggan)," ucap WNA.

Menurut WNA tersebut, kotak yang dirinya bawa dapat digunakan dengan memasangnya ke lemari besar.

Heni mengatakan bahwa penumpang tersebut membawa barang-barang elektrik yang dinyatakan sebagai sampel.

"Ada penumpang yang membawa barang-barang elektrik, setelah kami periksa dia menyatakan bahwa barang tersebut adalah sampel," ucap Heni.

Penumpang tersebut mengatakan bahwa satu kotak plastik yang dibawanya seharga 5 USD.

"Almost 5 Dollars, but just the plastic box (hampir 5 USD, tapi hanya untuk kotak plastiknya saja), just the box (ini hanya kotaknya saja)," ucap penumpang.

Ketika petugas meminta penumpang untuk membuka kotak yang ia bawa agar bisa melihat bagian dalamnya penumpang dari China itu menolak.

Ia menyebutkan jika dirinya membuka kotak yang dirinya bawa sama saja dengan merusak sampel untuk pelanggannya.

Heni menjelaskan bahwa penumpang tersebut membawa kotak dengan jumlah yang lebih dari batas normal hingga diarahkan ke Custom Lounge.

"Karena jumlahnya lebih dari kewajaran, itu juga barang pribadi penumpang, akhirnya penumpang kami arahkan ke Custom Lounge untuk penetapan biaya masuk dan pajak dalam rangka impornya," jelas Heni.

"Akhirnya penumpang yang membawa sampel ini, akhirnya bersedia membayar pajak dalam rangka impornya," sambungnya.***

Kembali ke halaman sebelumnya