Kembali ke halaman sebelumnya

Pedro Acosta Masih Muda tapi Mengerikan, Siapa Gurunya?

detik.com 1 jam yang lalu
Jakarta -

Pedro Acosta mengejutkan banyak pihak berkat penampilan impresifnya di dua seri pertama MotoGP 2024. Padahal, usia pebalap KTM tersebut masih tergolong muda, yakni 19 tahun. Siapa sebenarnya guru atau mentor Acosta di lintasan?

Fabio Diggia yang merupakan pebalap VR46 Racing sekaligus teman Pedro Acosta mengakui kehebatan El Tiburon de Mazarron. Menurutnya, pebalap kelahiran Spanyol itu mengemudikan motornya tanpa melakukan kesalahan.

"Dia sangat bagus, dia berkendara seperti seorang dewa. Kehebatannya sudah terlihat sejak masih di Moto2. Sebagai pebalap, saya bisa melihat hal-hal tertentu ketika seseorang memang memiliki bakat hebat," ujar Fabio Diggia saat bicara mengenai Pedro Acosta, dikutip dari Motosan, Kamis (28/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Acosta yang masih muda belum terlalu matang. Beruntungnya, kata Diggia, Acosta mendapat guru seperti Pol Espargaro dan Dani Pedrosa yang menempanya hingga tangguh dan kuat seperti sekarang.

"Dia punya dua guru yang membimbingnya (menjadi hebat), Dani Pedrosa dan Pol Espargaro saat latihan. Mereka telah menggembleng Acosta dengan sangat baik. (Berkat Pedrosa dan Espargaro), dia menjadi lebih matang dan melaju sangat baik. Jadi ini konsekuensi logis dari apa yang kedua (guru) lakukan," ungkapnya.

Sebagai catatan, Pedro Acosta tampil kesetanan di dua seri pertama MotoGP musim ini. Bahkan, pada perlombaan di Portimao, Portugal, dia sukses meraih podium dan mengasapi pebalap-pebalap kenamaan seperti Marc Marquez dan Francesco Bagnaia.

Meski membuat takjub banyak pihak, namun Acosta tak mau melangit dan tinggi hati. Dia justru menerapkan ilmu padi yang makin merunduk ketika berisi.

"Saya kira saya belum harus membahas target, saya hanya harus tetap membumi. (Balapan) akhir pekan memang berjalan baik, tapi sampanye dan pesta tidak perlu ada. Kami sebaiknya bisa menerima dan mengetahui apa yang perlu kami perbaiki," tutur Pedro Acosta.

Alih-alih berbesar diri dan memasang target muluk-muluk, Pedro Acosta memilih fokus menatap balapan terdekat, yakni MotoGP Amerika Serikat. Dia berharap, balapan seri ketiga tersebut berjalan sesuai rencana.

"Pada akhirnya, kita akan mendapat tantangan lain di Amerika untuk melihat bagaimana balapan berlangsung. Ini akan menjadi sirkuit yang lebih panjang. Namun, sedikit membantu kita dalam memahami bagaimana motor dan rem bekerja," kata Acosta.

Kembali ke halaman sebelumnya