Kembali ke halaman sebelumnya

Prabowo Cuma Butuh 30 Menit untuk Terima Ajakan Jokowi Masuk Kabinet

Pikiran Rakyat 2 jam yang lalu

PIKIRAN RAKYAT - Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengenang momen masa lalu, ketika ia menerima ajakan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM), tahun 2019.

Ia mengatakan, hanya butuh waktu setengah jam untuknya menyetujui penawaran dari Jokowi. Saat itu, Prabowo baru saja dikalahkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa menurut hematnya, tugas pemerintah adalah bekerja sungguh-sungguh demi kepentingan rakyat. Jika dengan bersatu bersama Jokowi kepentingan publik tercapai, Prabowo tak perlu waktu lama bersepakat.

"Dengan ajakan Pak Jokowi untuk bergabung, dengan saya masuk ke pemerintahan, dengan saya ikut dari dekat pembahasan-pembahasan, keputusan-keputusan yang diambil oleh Pak Jokowi, saya berkeyakinan bahwa memang tugas pemerintah, tugas menerima kepercayaan rakyat benar-benar, sungguh-sungguh harus bekerja untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, untuk keselamatan seluruh bangsa Indonesia," kata Prabowo, di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Minggu, 28 April 2024.

"Saya bergabung dengan Pak Jokowi walaupun kita telah berseberangan, berkompetisi dengan panjang selama dua kali pemilihan umum. Begitu beliau mengajak saya, saya kira, saya berpikirnya mungkin hanya setengah jam, dan saya mengatakan saya gabung," ujarnya, mengenang betapa singkat jeda antara ajakan Jokowi dan persetujuan darinya.

Di kesempatan serupa, di Kantor PBNU, Jakarta, Minggu, 28 April 2024, Prabowo Subianto mengatakan bahwa konsep keberlanjutan yang dia usung bukan berarti tidak ada yang hendak diperbaiki atau ditingkatkan.

Dalam implementasinya, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan dirinya bersama Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka, dipastikan Prabowo bakal menargetkan sejumlah perbaikan.

"Apakah semuanya sudah bagus? Tentunya tidak. Apakah perlu perbaikan? Tentunya perlu. Apakah kami perlu untuk berinisiatif, berinovasi, mencari solusi-solusi yang lebih cepat dirasakan oleh rakyat? Tentu itu harus kami lakukan," ucap dia.

Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Pembahasan ini disasar Prabowo sebab sepanjang kampanye, pasangan nomor urut 2 itu menggaungkan keberlanjutan dari pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Kendati benar demikian, Prabowo yang saat ini masih menjadi Menteri Pertahanan RI itu menegaskan ini bukan kontinuitas buta. Artinya, ada perbaikan, namun komitmen meneruskan pondasi yang sudah ada jadi panduan utama.

"Kenapa? Karena kita butuh kontinuitas. Kita butuh komitmen keberlanjutan. Hal-hal yang baik, investasi-investasi, uang rakyat yang sudah demikian besar harus diamankan," kata Prabowo. ***

Kembali ke halaman sebelumnya