Kembali ke halaman sebelumnya

Suarakan Ketidakadilan di Tingkat Global, Prabowo Bandingkan Palestina & Ukraina

jpnn.com 3 jam yang lalu

jpnn.com - Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto terus menyuarakan pembelaan untuk Palestina

Salah satunya dilakukan Prabowo lewat tulisan kolom di The Economist, media asal Inggris, pada Jumat (26/4). 

Prabowo menyebut bahwa justifikasi terhadap dukungan untuk melangsungkan serangan bertubi-tubi ke Gaza karena serangan Hamas pada 7 Oktober lalu adalah hal mengerikan.

Dia membeberkan hingga kini, serangan itu telah menewaskan puluhan ribu warga sipil tidak bersalah hingga menimbulkan bencana kelaparan.

"Bagaimana seseorang bisa membenarkan tingkat kehancuran, kelaparan, dan kekurangan yang menimpa masyarakat tak berdosa di Gaza, dalam sebuah kampanye yang diyakini oleh miliaran orang di seluruh dunia telah melanggar hukum dan konvensi internasional yang melindungi warga sipil di masa konflik?" tulisnya. 

Prabowo menegaskan tidak harus menjadi seorang muslim untuk mengecam kehancuran yang terjadi di Gaza, yang mayoritas korban konflik adalah perempuan dan anak-anak.

endati demikian, dunia internasional khususnya negara-negara barat, nyatanya tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap kondisi di Gaza

Prabowo menilai ada standar ganda ini nampak terlihat jelas jika membandingkannya ketika Rusia invasi Ukraina. 

Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto terus menyuarakan pembelaan untuk Palestina.

"Mengapa pembunuhan terhadap warga sipil Palestina kurang layak untuk dikecam dibandingkan dengan pembunuhan terhadap warga sipil Ukraina?" ujarnya.

"Makin banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia, di wilayah selatan dan barat, merasa bahwa kegagalan pemerintah barat dalam menekan Israel untuk mengakhiri perang menunjukkan adanya krisis moral yang serius. Bagaimana lagi standar ganda itu dapat dijelaskan, ketika kita diminta untuk menetapkan satu set prinsip untuk Ukraina dan satu lagi untuk Palestina?" jelasnya.

Menteri Pertahanan itu kembali menyerukan gencatan senjata sebagai awal menuju perdamaian jangka panjang. 

Sebab, meskipun Indonesia dan banyak negara lain telah memberikan bantuan, itu tidak cukup untuk mengatasi penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat di Gaza. 

"Kita harus bersatu untuk segera mengakhiri perang ini. Tetapi kita tidak boleh berhenti di situ. Jika kita tidak ingin siklus kekerasan dan penderitaan terulang kembali secara dramatis, seperti yang terjadi selama delapan dekade terakhir, kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan konflik dengan mendirikan negara Palestina merdeka berdampingan dengan negara Israel yang sudah ada," pungkas Prabowo.(mcr10/jpnn)

Kembali ke halaman sebelumnya