Kembali ke halaman sebelumnya

5 Fakta Indonesia Tundukkan Korsel Lewat Adu Penalti, Shin Tae-yong Kalahkan Negara Sendiri

kompas.com 2 jam yang lalu

KOMPAS.com - Laga perempat final Piala Asia U-23 yang mempertemukan Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) berakhir bagi kemenangan Pasukan Garuda.

Anak asuh pelatih Shin Tae-yong mampu menundukkan Korsel lewat drama adu penalti dengan skor 11-10 setelah imbang 2-2 pada waktu pertandingan normal dan perpanjangan waktu.

Laga Indonesia vs Korsel digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar pada Kamis (25/4/2024) waktu setempat atau Jumat (26/4/2024) dini hari waktu Indonesia.

Indonesia sebenarnya sempat unggul dua kali ketika Rafael Struick mencetak gol pada menit ke-15 dan 45+3.

Namun, Korsel yang juga bertekad lolos ke semifinal Piala Asia U-23 terus berjibaku menghadapi Indonesia.

Anak asuh pelatih Hwang Sun-hong mampu menyamakan skor menjadi 1-1 dan 2-2 lewat gol yang dicetak Eom Ji Sung dan Jeong Sang Bin.

Berikut sejumlah fakta yang tersaji saat Indonesia menundukkan Korsel lewat drama adu penalti.

Kemenangan atas Korsel menjadi sejarah bagi Indonesia karena Pasukan Garuda untuk pertama kalinya lolos ke semifinal Piala Asia U-23.

Selain Indonesia, timnas yang lebih dahulu memastikan diri melaju ke semifinal Piala Asia U-23 adalah Jepang.

Tim Samurai Biru memastikan tiket tersebut setelah menundukkan tuan rumah Qatar dengan skor 4-2.

Shin Tae-yong mengatakan bahwa kemenangan atas Korsel meningkatkan kepercayaan diri anak asuhnya.

Pelatih asal Korsel tersebut menyampaikan, target selanjutnya adalah membawa Pasukan Garuda menembus babak final Piala Asia U-23.

"Saya tidak bisa mengatakan bahwa kami tak bisa memenangkan kejuaraan. Jelas, kami bisa mencapai final," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (26/4/2024).

Kemenangan Indonesia atas Korsel terbilang unik karena Shin Tae-yong mengalahkan negaranya sendiri.

Untuk diketahui, Shin Tae-yo yang saat ini berusia 53 tahun lahir di Yeongdeok, Gyeongbuk, Korsel.

Berdasarkan catatan Transfermarkt, ia sempat menukangi Timnas senior Korsel pada Piala Dunia 2018. Kala itu, ia mampu membawa Son Heung-min, dkk menundukkan Jerman dengan skor 2-0.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (24/4/2024), Shin Tae-yong sebenarnya ingin Indonesia bersua Jepang walau lawan yang dihadapi lebih sulit.

Ia beralasan memiliki pengalaman melawan Jepang saat masih aktif menjadi pemain.

"Saya punya pengalaman bermain lawan Jepang. Saya pikir kami bisa menanganinya walau Jepang mungkin akan mendominasi laga," sambung Shin Tae-yong.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Indonesia menundukkan Korsel lewat drama adu penalti, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menetapkan target agar Pasukan garuda lolos ke final Piala Asia U-23.

Menurut Erick, Merselino Ferdinan dkk merupakan pencetak sejarah baru sepakbola Indonesia karena mampu membawa merah putih untuk pertama kalinya lolos ke semifinal Piala Asia U-23.

"Alhamdulillah. Saya bersyukur kepada Yang Kuasa, dan rasa bangga kepada para pemain, pelatih, ofisial, serta seluruh timnas yang bermain sangat luar biasa dan terus menciptakan sejarah bagi sepakbola Indonesia," katanya dikutip dari laman PSSI.

"Generasi emas pesepak bola muda ini telah berjuang dengan semangat tinggi, mental baja, dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Terima kasih," tambahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah menghadapi Korsel, Garuda Muda akan menghadapi Uzbekistan atau Arab Saudi yang belum memainkan laga perempat final.

Dilansir dari Bola Sport, Kamis (11/4/2024), pemain yang dibawa Shin tae-yong ke Piala Asia U-23 memiliki rata-rata usia 21,35 tahun.

Hal tersebut berbeda dengan pesaing Indonesia, Vietnam yang memiliki rata-rata usia pemain 21,7 tahun.

AFC juga mengatakan, Thailand dan Malaysia yang menjadi wakil Asia Tenggara lainnya di Piala Asia U-23 memiliki rata-rata usia yang lebih tinggi dari Indonesia.

Rata-rata usia pemain Thailand berada di angka 21,83 tahun dan Malaysia di angka 21,87 tahun.

Kemenangan Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 membuat Korsel harus menelan pil pahit lantaran mereka untuk pertama kalinya gagal melaju ke Olimpiade sejak 1988.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat, Steve Han yang merupakan wartawan asal Korsel menilai, kekalahan dari Indonesia akan menjadi aib bagi Negeri Ginseng.

Presiden Asosiasi Sepakbola Korsel (KFA) Chung Mong-gyu diprediksi berada dalam tekanan untuk lengser jika negaranya dikalahkan Indonesia.

"Jika kalah dari Indonesia, yang dengan segala hormat tim hormat tim fantastis, tim Indonesia terkuat yang pernah saya lihat, dan Korea gagal lolos ke Olimpiade karena terjegal oleh Indonesia itu akan jadi sebuah aib," kata dia.

Kembali ke halaman sebelumnya