Kembali ke halaman sebelumnya

Pimpinan OPM Angkat Bicara: Saya yang Perintahkan Anggota Tembak Danramil Aradide

tribunnews.com 13 jam yang lalu

POS-KUPANG.COM – Mathius Gobay, salah satu Pimpinan OPM atau Organisasi Papua Merdeka, angkat bicara terkait tindakan pembunuhan sejumlah pihak yang belakangan ini terjadi di beberapa tempat di Tanah Papua.

Ia secara blak-blakan mengungkapkan, bahwa dirinyalah yang memerintahkan pembunuhan terhadap para pihak tersebut. Pasalnya, para korban sangat membahayakan warga sipil yang ada di daerah itu.

Dalam video yang kini viral di media sosial tersebut, Mathius Gobay mengungkapkan bahwa dirinyalah yang mengeluarkan perintah kepada anak buahnya untuk menghabisi para pihak tersebut.

Salah satunya, adalah perintah penembakan Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey. Perintah itu dikeluarkan lantaran tindakan Oktovianus Sogalrey disebut-sebut sangat membahayakan warga setempat.

Dalam pernyataannya tersebut, Mathius Gobay tidak menjelaskan sama sekali tindakan Danramil Aradide sebagaimana yang dituduhkannya.

Namun dari pernyataan itu tampak jelas bahwa anggota OPM yang kini berkeliaran di Tanah Papua, merupakan kelompok bersenjata yang sangat membahayakan siapa pun, baik warga asli Papua maupun non Papua, baik warga sipil maupun aparat bersenjata.

Untuk diketahui, bahwa baru-baru ini anggota OPM menembak kepala kampung mondusit, Distrik Serambakon. Penembakan terjadi karena korban diduga sebagai warga sipil yang menjadi mata-mata TNI Polri.

Sikap kepala kampung mondusit itu dianggap sangat membahayakan OPM. Karena semua informasi mengenai OPM dilaporkan semuanya oleh kepala kampung mondusit itu kepada aparat keamanan baik prajurit TNI maupun Polri.

Laporan kepala kampung itulah yang disebut OPM sangat membahayakan pasukannya. Atas dasar itu, maka OPM pun langsung menghabisi korban.

Tak lama setelah kasus itu terjadi, tiba-tiba mencuat informasi bahwa Danramil Aradide, Oktovianus Sogalrey pun dihabisi anggota OPM dengan cara yang sangat mengenaskan.

Danramil tersebut ditembak, ketika ia sedang melaju dengan sepeda motornya pada ruas jalan nan sepi. Peristiwa tersebut terjadi pada sore hari.

Terungkap kabar bahwa saat itu Danramil Aradide sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Pasir Putih. Namun di tengah jalan ia malah ditembak oleh anggota KKB Papua.

Para pelaku tak hanya menembak korban. Salah seorang diantaranya juga membacok Danramil Aradide ketika ia sedang dalam kodnsi sekarat akibat tembakan beruntun yang diarahkan padanya,

Seusai menghabisi korban dengan cara yang demikian sadis, para pelaku kemudian melarikan diri. Hingga saat ini para pelaku belum diketahui keberadaannya. Meski demikian, aparat keamanan masih terus melakukan pengejaran.

Terjunkan 100 Personel Brimob

Untuk diketahui, sebanyak 100 personel Brimob Polda Jambi diterjunkan ke Papua. Keberangkatan para Brimob itu dilepas Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dalam upacara apel keberangkatan Senin 15 April 2024 kemarin.

Pemberangkatan 100 personel Brimob itu dalam rangka tugas Operasi Amole Tahun 2024 BKO Polda Papua. Acara pelepasan itu dihadiri Wakapolda Jambi Brigjen Polisi Edi Mardianto serta para pejabat utama Polda Jambi dan perwira dari Satuan Brimob Polda Jambi.

Kapolda Jambi berharap personel yang diberangkatkan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan profesional. Diharapkan anggota brimob tersebut pulang dengan selamat.

Aparat brimob Polda Jambi itu akan bertugas selama 6 bulan di Tanah Papua. Pasukan elit polisi itu diharapkan dapat bertugas secara baik demi bangsa dan negara tercinta.

OPM Tebar Ancaman

Belakangan ini, OPM terus menebar ancaman. Ancaman itu bukan sebatas kata-kata tetapi juga tindakan sadis, yakni pembunuhan kepada siapa pun yang dianggap berseberangan dengan OPM.

Kepala Satgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengatakan bahwa baru-baru ini OPM menembak dua warga sipil di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Korban penembakan bernama Pampang. Korban terkena tembakan di kepala sebelah kanan sehingga kondisi korban sangat kritis. Ia sempat menjalani perawatan medis di RSUD Ilaga.

”Sementara satu warga asli Papua bernama Nortinus luka akibat rekoset peluru pada pinggang sebelah kiri dan kondisinya stabil setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Ilaga,” ucap Bayu Suseno.

Sehari sebelumnya, lanjut dia, terjadi juga teror yang merenggut korban jiwa. Salah satu korbannya, Timo Kasipmabin (45), Kepala Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Korban dituduh sebagai mata-mata.

Kasus lainnya, adalah anggota OPM menyerang kawasan publik di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Serangan itu mengakibatkan Nando Duwitau (12) tewas. Demikian juga Nopina Duwitau (6) juga terluka di tangan sebelah kiri.

Sementara sebelumnya, Kamis 4 April 2024, Satgas Damai Cartenz juga melaporkan, bahwa KKB di Yahukimomenembak mato seorang aparatur sipil negara ASN atas nama Yosep Pulung. Korban tewas di depan SD di Distrik Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo.

Anggota KKB Ditangkap

Di sisi lain, operasi dan penangkapan KKB juga terus dilakukan.

Terbaru, pada Kamis, Satgas

Damai Cartenz menembak mati dua anggota KKB, Afrika Heluka dan Toni Wetapo alias Toni Giban, di Yahukimo.

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal mengungkapkan, keduanya masing-masing anggota dari kelompok Kopi Tua Heluka dan kelompok Yotam Bugiangge.

Faizal menyebut, Afrika Haluka terlibat dalam banyak kasus teror di Yahukimo, terrmasuk penembakan pesawat Trigana Air Bandara Dekai pada 11 Maret 2023.

Sementara itu, Toni Wetapo juga terlibat sejumlah kasus teror di Yahukimo.

Satu di antaranya penembakan pesawat Wings Air di Bandara Dekai pada 17 Februari 2024.

Selain Afrika dan Toni, Satgas Damai Cartenz juga menangkap enam diduga anggota KKB.

Sebelumnya, aparat juga menembak mati dua anggota KKB, Abubakar Kogoya dan Demianus Magay, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Abubakar pernah terlibat penembakan di kawasan kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada Maret 2020.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan Jenderal Richard TH Tampubolon mengatakan, kontak senjata berawal saat aparat mendengar letusan senjata api di kawasan Mile 69 Kali Kabur, Distrik Tembagapura, Kamis sore.

Aparat gabungan TNI-Polri kemudian menuju sumber suara serta berlanjut aksi kontak tembak.

”Pascakontak tembak ditemukan dua korban jiwa di pihak KKB Papua, salah satu di antaranya Abubakar Kogoya, juga ditemukan sebuah pucuk pistol. Adapun di pihak TNI-Polri nihil kerugian jiwa ataupun senjata,” ucap Richard. (*)

Kembali ke halaman sebelumnya