Kembali ke halaman sebelumnya

Kakak RI Dan Ipar Buat Postingan Kompak Usai Perilaku Sang Adik Dikuliti Nikita Mirzani

wowkeren.com 15 jam yang lalu

WowKeren - Nikita Mirzani belakangan tengah menjadi perbincangan hangat usai diduga menjadi korban kekerasan eks pacar. Eks kekasih yang dimaksud itu diduga adalah RI, yakni Rizky Irmansyah ajudan Prabowo Subianto. RI sendiri belum angkat bicara terkait gosip yang menerpa.

Namun, RI gercep membatasi kolom komentar media sosialnya. Pihak keluarga juga belum ada yang muncul untuk angkat bicara. Namun, aktivitas media sosial kakak Rizky, Adnan Taufiq ikut jadi sorotan. Tak cuman Adnan, sang istri sekaligus kakak ipar Rizky, Irma Juniza ikut menyita perhatian.

Rupanya, kakak dan ipar Rizky itu membagikan postingan sehati di tengah kabar miring soal adik mereka. Mulanya, Adnan lah yang lebih dulu berbagi kumpulan foto lucu sang putri bungsu. Video berdurasi pendek itu lantas dibagikan ulang oleh Irma.

Menariknya, Rizky ternyata juga ikut membagikan postingan sang kakak. Ia seolah ikut gemas dengan kelucuan sang keponakan. Diketahui, keponakan Rizky itu kerap diajak jalan-jalan oleh Nikmir. Sayangnya, kebersamaan itu tak bisa berlangsung lama lantaran hubungan Nikmir dan Rizky yang telah kandas.



Instagram

Di sisi lain, dugaan RI melakukan kekerasan pada Nikmir mencuat karena postingan sang artis di Instagram. Dalam unggahan terbarunya, Nikmir menyebut RI telah menyakitinya secara mental dan fisik. Bekas luka yang ditinggalkan RI disebut sangat dalam.

RI, seseorang yang pernah saya cintai, menjadi sumber kekerasan baik mental maupun fisik dalam hidup saya. Bekas luka yang dia tinggalkan sangat dalam, tapi aku menolak membiarkannya mendefinisikan diriku. Ini saatnya memecah kesunyian dan menghadapi kenyataan dari apa yang saya alami,” beber Nikmir.

Nikmir mengaku sudah terlalu lama baginya untuk diam dan menyimpan beban sendiri. Kini, perempuan yang tengah berseteru dengan putri kandungnya itu bertekad untuk bangkit dan kembali membangun hidupnya.

Sudah terlalu lama saya menanggung beban tindakannya dalam diam, takut akan penilaian atau ketidakpercayaan. Tapi tidak lagi. Keheninganku berakhir di sini, digantikan oleh tekad untuk mengungkapkan kebenaranku. Bagi mereka yang mungkin meragukan atau mempertanyakan cerita saya, ketahuilah ini: Saya punya bukti, bukti yang berbicara lebih keras daripada kata-kata apa pun yang dapat saya ucapkan. Tapi saya memilih untuk tidak terlibat dalam pertarungan kata-kata. Sebaliknya, saya fokus pada penyembuhan dan membangun kembali hidup saya,” curhat Nikmir.

(wk/Sisi)
Kembali ke halaman sebelumnya