Kembali ke halaman sebelumnya

Rocky Gerung Kritik "Presidential Club" Prabowo , Jadi Forum SBY Jokowi Saling Ungkit Proyek Mangkrak

bisnisbandung.com 9 jam yang lalu


Bisnisbandung.com - Prabowo Subianto sedang dalam rencana untuk membentuk  "Presidential Club".

Rencana "Presidential Club" ini berdasarkan pernyataan dari juru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak.

Hal ini menarik perhatian pengamat politik Rocky Gerung untuk mengkritik rencana Prabowo membentuk  "Presidential Club".

Juru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan bahwa Prabowo berencana membuat forum "Presidential Club".

"Presidential Club" tersebut di mana mantan presiden dan tokoh-tokoh terkemuka berkumpul untuk membahas isu-isu nasional.

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Saya membayangkan ada semacam forum sore hari, Biasanya itu untuk memulai percakapan tentang semua isu publik lokal regional maupun Global tuh tidak harus formal tetap tapi ada tokoh."

"Tetapi ini bukan kumpulan tokoh-tokoh yang sudah pernah jadi presiden, Jadi bukan presiden klub sebetulnya tapi forum presiden untuk mendengarkan isu publik," tambahnya.

Wacana ini menarik banyak perhatian, terutama dalam konteks politik saat ini di mana Prabowo telah menyatakan niatnya untuk melanjutkan proyek-proyek yang telah dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi

Rocky Gerung berharap "Presidential Club" yang diusulkan oleh Prabowo bukanlah semata-mata sebuah tempat di mana mantan presiden berkumpul untuk bersosialisasi atau membanggakan prestasi mereka.

Sebaliknya, ide di baliknya adalah untuk membentuk sebuah forum di mana para pemimpin bangsa.

Termasuk mantan presiden dapat secara terbuka membahas isu-isu yang relevan dengan kehidupan masyarakat.

Rocky Gerung menekankan "Area di mana presiden bisa mendengarkan langsung kritik akademis atau bahkan kritik ideologis terhadap kebijakan dia."

Sumber-sumber yang terinformasi tentang gagasan ini menggambarkan sebuah forum yang lebih dinamis.

Di mana tidak hanya mantan presiden yang berbicara tetapi juga tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang termasuk akademisi, wartawan, dan budayawan.

Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang bagi dialog terbuka dan kritis mengenai isu-isu publik.

"Jadi ada kabinet ada kekuasaan koalisi di parlemen tapi ada masyarakat sipil yang mengolah isu-isu itu dan presiden mau mendengar itu," ucapnya.

Namun, ada kekhawatiran bahwa forum semacam ini mungkin tidak efektif dalam menghadapi isu-isu aktual dan memungkinkan para pemimpin politik untuk saling mengkritik satu sama lain.

Rocky Gerung mengkhawatirkan bahwa forum semacam itu bisa menjadi tempat bagi para politisi untuk mengungkit proyek-proyek pemerintahan sebelumnya, terutama proyek-proyek yang dinilai 'mangkrak'.

Kritik juga dilontarkan terkait kemungkinan "Presidential Club" ini tidak akan menghasilkan ide-ide baru atau solusi inovatif untuk menanggapi masalah-masalah nasional.

Sebaliknya, forum semacam itu mungkin hanya akan menjadi ajang untuk retorika politik yang lebih dari sekadar diskusi substansial.

Rocky Gerung berharap "Presidential Club" Prabowo jika terwujud akan menjadi sebuah eksperimen politik yang menarik untuk diamati.***

Kembali ke halaman sebelumnya