Kembali ke halaman sebelumnya

Respons Istana Soal Rencana Prabowo Bentuk 'Presidential Club'

cnnindonesia.com 1 jam yang lalu
Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi rencana Prabowo Subianto yang disebut akan membentuk 'Presidential Club' dengan anggota para mantan Presiden Republik Indonesia (RI).

Ari belum membeberkan detail respons terkait setuju tidaknya Presiden Joko Widodo atau Istana terhadap rencana itu. Namun menurutnya, silaturahmi antara mantan dan pemimpin negara Indonesia merupakan sebuah hal yang penting.

"Ada atau tidak adanya Presidential Club, presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi," kata Ari dalam keterangannya, Jumat (3/5).

Dia mengatakan Presiden Jokowi selama ini terus berupaya melakukan silaturahmi antar tokoh bangsa demi kemajuan Indonesia masa kini dan di masa yang akan datang.

"Itu pula yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini, selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wapres dan tokoh-tokoh bangsa," ujar Ari.

Rencana pembentukan Presidential Club diungkapkan Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak.

"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Ya, [isinya] semua mantan Presiden kita yang masih ada," kata Dahnil, Jumat (3/5).

Dahnil menjelaskan Presidential Club ingin dibentuk supaya para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

Dengan begitu silaturahmi kebangsaan tetap terjaga di antara mereka dan menjadi teladan.

Dahnil mengatakan Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia selalu kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik yang ada.

Kembali ke halaman sebelumnya