Kembali ke halaman sebelumnya

Beredar Video Sandera Hamas Ngamuk ke Netanyahu: Anda Seharusnya Malu

cnnindonesia.com 3 jam yang lalu
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok perlawanan Hamas merilis video berisi sandera yang marah-marah ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena tak kunjung membawa mereka kembali ke rumah.

Dalam video yang didapatkan dan dipublikasi Jerusalem Post itu, sandera bernama Hersh Goldberg-Polin menceritakan saat insiden 7 Oktober. Ketika itu, dia sedang berkumpul dengan teman-teman di sebuah konser di Reim.

Jerusalem Post belum bisa memastikan keaslian dan waktu video itu diambil secara independen.

"Saya malah menemukan diri berjuang karena luka serius di seluruh tubuh. Orang-orang di sekitar saya ketakutan karena tak ada yang melindungi kami hari itu," ujar Polin di video tersebut.

Dia lalu berujar, "Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya seharusnya malu ke diri sendiri karena Anda menolak kami."

Polin tampak kian menunjukkan kemarahan. Dia lantas menyebut seharusnya Netanyahu dan kabinet malu karena telah meninggalkan para sandera selama 200 hari.

Di video itu, dia juga mengkritik serangan pasukan udara Israel yang menewaskan 70 tahanan dan upaya pemerintahan Netanyahu menolak tawaran dalam negosiasi.

Polin juga membandingkan kondisi para sandera dengan Netanyahu serta kabinetnya. Menurut dia, pejabat Israel bisa menikmati makan siang dan kumpul bersama keluarga dengan damai tanpa kekurangan apa pun.

"Saya tanya ke anda Perdana Menteri, pemerintahan dan kabinet Anda, setiap hari kami di sini, Anda menolak kami lagi, lagi dan lagi," ujar dia.

"Dan Anda menolak darah kami," kata dia.

"Jadi apakah harapan anda dan apakah membawa kami ke rumah sesegera mungkin atau ini terlalu besar buat anda?"

Polin lalu mengatakan saat ini sudah waktunya untuk berganti pemerintahan.

Hamas kerap merilis video sandera yang disebut untuk meningkatkan tekanan ke pemerintahan Israel dalam bernegosiasi.

Israel hingga kini masih melancarkan agresi ke Gaza dan memerangi Hamas.

Komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata permanen tetapi hingga sekarang belum tercapai.

Negosiasi gencatan senjata yang sudah dilakukan kerap berakhir buntu karena perdebatan alot soal pembebasan sandera dan lama waktu gencatans senjata.

Kembali ke halaman sebelumnya