Kembali ke halaman sebelumnya

Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Sosok Pendiri 'Mustika Ratu', Kris Dayanti Turut Berduka Cita

tribunnews.com 6 jam yang lalu

TRIBUNJATIM.COM - Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada dini hari Rabu (24/4/2024).

Kabar Mooryati Soedibyo meninggal dunia menjadi duka untuk Tanah Air.

Pasalnya, Mooryati Soedibyo merupakan salah satu tokoh wanita berpengaruh di Indonesia.

Sosoknya diketahui merupakan pendiri Mustika Ratu dan salah satu pencetus ide kontes pemilihan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun.

Diva Indonesia, Kris Dayanti pun turut berduka cita atas kepergian Mooryati Soedibyo untuk selama-lamanya.

Melalui unggahan instagram story-nya, Kris Dayanti menyampaikan kabar duka meninggalnya pendiri brand kecantikan Mustika Ratu itu.

Dalam unggahannya, Kris Dayanti menyertakan foto Mooryati Soedibyo dengan menempelkan stiker bunga dan background bewarna merah muda.

"Innalilahi wainnalilahirojiun, telah berpulang ke pangkuan-Nya" tulis Kris Dayanti dikutip Tribunnews, Rabu (24/4/2024).

Untuk diketahui, Mooryati Soedibyo meninggal sekitar pukul 01.00 WIB dalam usia 96 tahun, Rabu (24/4/2024).

Saat ini jenazah telah disemayamkan di rumah duka Jl.Mangunsarkoro no 69, Jakarta-Pusat, Menteng.

Jenazah akan dimakamkan di Taman Pembibitan Obat Tradisional Mustika Ratu Jl veteran no 3, Tapos Desa Citapen, Ciawi.

Sosok dan biodata 

Mooryati merupakan pengusaha wanita Indonesia yang lahir 5 Januari 1928.

Dirinya merupakan Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Periode 2004-2009.

Mooryati berdarah biru, dirinya merupakan cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta.

Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa.

Di keraton itu, ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.

Hingga akhirnya, hal tersebut menjadi cikal bakal dirinya berkecimpung di dunia kecantikan, jamu tradisional, hingga lahirlah Mustika Ratu.

Mengawali usaha Mustika Ratu, Mooryati awalnya membukanya secara kecil-kecilan, dirinya dibantu oleh dua orang temannya, trial and error mewarnai usaha Mooryati.

Awalnya jamu serta kosmetik buatan Mooryati ditawarkan secara door to door dan perlahan tapi pasti, bisnis jamu dan kosmetiknya mulai berkembang.

Hingga akhirnya di tahun 1975, Mooryati Soedibyo mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Mustika Ratu.

Perusahaan memproduksi jamu dan kosmetik dari bahan tradisional dan alami.

Pengalamannya bersama Mustika Ratu inilah membawa Mooryati mendapat penghargaan "Indonesia Best Philanthropy Award 2023" untuk kategori "Outstanding Women Empowerment Programs" dari Warta Ekonomi, mengutip LinkedIn.

Penghargaan ini menjadi pengakuan terhadap komitmen dan kontribusi luar biasa beliau dalam dunia filantropi di Indonesia.

Dalam perjalanan filantropinya, Mooryati Soedibyo konsisten memberikan perhatian khusus terhadap peran perempuan dalam pemberdayaan ekonomi.

Prestasinya terlihat melalui transformasi PT Mustika Ratu Tbk menjadi perusahaan produk kecantikan, jamu, dan kesehatan yang tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa, tetapi juga terdepan dalam menerapkan prinsip Pemberdayaan Perempuan.

Adapun selain aktif di bidang bisnis dan menjadi pakar kecantikan, Mooryati Soedibyo juga pernah menjadi anggota MPR RI pada 2004-2009.

Selain menjadi Presiden Direktur Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo merupakan salah satu pencetus ide kontes pemilihan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun.

Tepatnya pada tahun 1992, ia meluncurkan ajang Puteri Indonesia, yang dikembangkannya setelah menyaksikan acara Miss Universe di Bangkok pada bulan Mei 1992, mengutip Wikipedia.

Mooryati juga tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia dan sebagai Empu Jamu.

Ia juga masuk sebagai urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.

Kembali ke halaman sebelumnya