Kembali ke halaman sebelumnya

Didaftarkan sebagai Bakal Calon Gubernur DKI, Sudirman Said Mengaku Didekati Sejumlah Tokoh Partai

tribunnews.com 3 jam yang lalu

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bakal maju berpasangan dengan Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 melalui jalur perseorangan.

Sudirman Said menjelaskan bahwa memang ada sejumlah tokoh dan komunitas yang sudah lama meminta dirinya mempertimbangkan untuk ikut serta dalam Pilkada di Jateng maupun di Jakarta.

"Mereka melakukan berbagai inisiatif, antara lain menjajaki persyaratan bila maju melalui jalur perseorangan. Saya menghormati aspirasi mereka," jelas Sudirman saat dihubungi, Jumat (10/5/2024).

Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah itu mengatakan bahwa beberapa partai politik juga berkomunikasi dengan dirinya mengenai kesediaannya untuk dicalonkan.

"Saya sedang terus mempertimbangkan segala sesuatunya dengan baik dan pada waktunya saya akan memutuskan. Bagi saya, maju atau tidaknya ke Pilkada DKJ adalah urusan publik, bukan agenda pribadi saya. Jadi biarkan publik yang mengelola prosesnya," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan bahwa Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, berencana maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 mendatang jalur independen atau perseorangan.

Diketahui, Sudirman Said merupakan Eks Co Captain Timnas Anies-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dody menyebut, pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah itu melalui timnya telah melakukan konsultasi terkait pemenuhan syarat Cagub DKI jalur independen pada Kamis (9/5/2024) sore.

"Kemarin sore kami menerima dari tim Bapak Sudirman Said yang akan daftar jadi bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur perseorangan," jelas Dody saat ditemui di kantor KPU DKI, Jumat (10/5/2024).

Dody mengatakan, Sudirman dan timnya sudah meminta akses Sistem Informasi Pencalonan (SILON) untuk Pilkada DKI kepada KPU. 

Nantinya, Sudirman harus memenuhi segala persyaratan dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan lewat SILON.

"Kami menunggu sampai dengan batas akhir, yaitu hari minggu 12 Mei pukul 23.59 WIB," jelas Dody.

Selain Sudirman Said, sudah ada tiga orang yang berencana maju dalam Pilkada DKI lewat jalur independen, yakni Dharma Pongrekun dan Noer Fajrieansyah. 

"Kami berharap para bakal pasangan calon yang sudah berkonsultasi atau sudah meminta akses SILON untuk segera bisa segera melengkapi. Ataupun bakal pasangan calon yang lain, yang berminat jadi cagub dan wagub provinsi DKI Jakarta, bisa sesegera mungkin melengkapi berkas dukungannya," jelas dia.

Anies Baswedan sedang berpikir

Sementara itu, sebelumya Anies Baswedan angkat bicara soal namanya yang masuk dalam bursa Pilkada DKI Jakarta 2024.

Diketahui, Anies merayakan ulang tahunnya yang ke-55 pada di kediaman rumahnya Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (7/5/2024).

Kemudian Anies mengundang para warga dan pendukung hadir di perayaan tersebut. 

Lalu para warga ini berteriak Anies untuk maju kembali sebagai gubernur di DKI Jakarta. 

Dengan demikian, Anies mengaku kini tengah mempertimbangkan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta periode 2024-2029. 

“Ini sebuah kehormatan dan izinkan kami untuk memikirkan ini sejenak," kata Anies di rumahnya kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

Hanya saja kata dia, tidak bisa maju secara perseorangan, menunggu ada partai yang mengusungnya.

“Ini kan sesungguhnya bukan sesuatu diputuskan oleh saya karena bukan pribadi bisa mencalonkan, yang bisa mencalonkan adalah partai, yang bisa mencalonkan adalah warga,” tutur Anies. 

Lalu Anies juga mengatakan, ia tidak akan memilih jalur mendaftarkan diri kepada partai politik untuk minta diusung.

“Saya merasa lebih baik menunggu sebentar, memastikan bahwa Pilkada besok berlangsung jujur adil dan bebas intervensi,”  ujarnya. 

Dengan demikian juga, Anies pun memilih untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dengan orang-orang terdekatnya terkait langkahnya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

“Saya belum memutuskan. Lebih baik tunggu dulu sampai betul-betul saya sendiri, dengan keluarga, dengan teman-teman semua, dengan senior-senior, mendiskusikan terus, baru nanti kita putuskan langkahnya,” imbuhnya. 

Nasdem siap duetkan dengan Sahroni

Partai Nasdem diketahui yang paling mendukung Anies untuk kembali maju di Pilkada DKI 2024.

Ketua DPW Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino mengatakan, warga Jakarta yang menginginkan Anies kembali menjadi gubernur.

"Untuk Nasdem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas itu ke siapa, kita pasti menginginkan our former governer Bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta," ujar Wibi saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Jakarta Selatan pada 2 Mei 2024.

"Ini sebenarnya bukan inginnya Nasdem, tapi inginnya majority masyarakat Jakarta. Kinerja beliau selama 5 tahun terakhir ini sangat amat dirasakan,” ujarnya seperti dilansir Kompas.com.

Meski demikian, Widi mengakui bahwa Nasdem memiliki nama-nama lain untuk dijagokan di Pilkada Jakarta.

"Tapi secara internal juga kita punya nama-nama yang lain, ada Bang Ahmad Sahroni, gubernur Tanjung Priok mungkin bisa naik step menjadi Gubernur Jakarta.

Ada nama Mba Okky Asokawati juga mantan anggota DPR RI," ujar Wibi.

Oleh karena itu, menurut dia, DPP Nasdem masih melakukan kajian mendalam terkait duet Anies-Sahroni.

"Kita di DPW ini memang lebih kepada konsolidasi struktural, mempersiapkan infrastruktur partai. Jadi bila mana nanti sudah diputuskan oleh tingkat pusat, kita kerja bisa secara optimal," katanya.

PKB dan PKS Belum Tentu Mendukung

Pengamat Politik dari Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno turut menanggapi isu duet Anies-Syahroni.

Menurutnya, sulitnya terwujud keinginan tersebut jika tidak ada partai politik lainnya yang setuju untuk mendukung duet keduanya.

“Kuncinya ada partai lain yang siap gabung dukung. Kalau tak ada, duet ini tak bakal terjadi,” ucap Adi kepada wartawan dikutip, Senin (6/5/2024).

Dia menyebut, partai yang dinahkodai Surya Paloh tidak bisa mengusung Anies-Sahroni sendirian karena tak cukup kursi di legislatif. 

Diketahui, Partai Nasdem memperoleh 11 kursi di DPRD  Jakarta pada Pileg 2024, sementara syarat partai mengusung calon gubernur adalah sebanyak 22 kursi.

Menurut Adi, akan terjadi kerumitan jika Nasdem benar-benar ingin menjagokan Anies-Sahroni. Kerumitan itu tidak lain tentang ada atau tidaknya partai yang berkenan bergabung.

Menurut Adi, meski Nasdem, PKS, dan PKB berkoalisi di Pilpres 2024, namun tidak semudah itu terjadi kesepakatan untuk mendukung calon gubernur dan wakil gubernur dari satu partai saja.

“PKS dan PKB belum tentu mau. PKS atau PKB mungkin akan menyorongkan kader internal mereka juga untuk bisa maju," imbuhnya.

Selain itu, PKS dan PKB juga akan mempertanyakan mengenai keuntungan apa yang akan diperoleh keduanya jika melanggengkan keinginan Nasdem mengusung Anies-Sahroni.

"Kalau PKB dan PKS dukung duet tersebut, dua partai itu dapat apa? Politik itu soal untung rugi," ucap dia.

Adi mengatakan, jika memang tidak ada partai yang mau bergabung, Partai Nasdem harus memilih antara Anies atau Sahroni untuk dijagokan di Pilkada  Jakarta 2024. 

"Jika tak ada partai yang mau gabung, tentu Nasdem mesti milih antara Anies atau Syahroni yang harus dimajukan," jelas dia.

PKS: Semua Peluang Masih Terbuka

Sementara itu, menurut Juru Bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri semua peluang masih terbuka untuk berkoalisi. 

"Semua peluang masih terbuka. Untuk Pilgub belum ada nama-nama yang fix. Tergantung komunikasi antarpartai," jelas Mabruri, Sabtu (4/5/2024).

Dia menjelaskan, partai politik manapun di Jakarta memang harus melakukan kerja sama atau koalisi untuk mengusung calon gubernur di Pilgub Jakarta 2024. 

Lantaran tak ada yang memenuhi syarat jumlah kursi di legislatif. 

"Pilgub Jakarta semua partai tak ada yang bisa mengusung sendiri. Mesti gabungan partai-partai," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, nama Anies Baswedan terus mencuat untuk diusung menjadi calon gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Partai NasDem mengambil ancang-ancang untuk menduetkan Anies Baswedan- Ahmad Sahroni dalam pemilihan gubernur.

"Itu (duet Anies-Sahroni) memang masih dalam kajian mendalam dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai," jelas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jakarta Wibi Andrino kepada wartawan, dikutip Sabtu (4/5/2024). 

Wibi menjelaskan, Anies tetap menjadi top priority untuk diusung Partai Nasdem dalam Pilgub Jakarta, sebagaimana yang telah diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebelumnya. Menurut Wibi, Anies memiliki kapabilitas untuk kembali memimpin Jakarta. 

"Untuk Nasdem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas ke siapa, kita pasti menginginkan our former governor Bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta. Ini sebenarnya bukan inginnya Nasdem, tapi inginnya majority masyarakat Jakarta. Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan," ungkapnya.

Dia menilai akan sangat disayangkan jika Anies tidak kembali ke Jakarta untuk melakukan pembangunan yang strategis ke depan.

Mengingat saat menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017-2022, Anies dianggap berhasil melakukan pembangunan dan kemajuan di Jakarta. 

Pihaknya juga memiliki kader internal yang juga kompeten dan berpotensi menjadi pemimpin di Jakarta.

"Secara internal juga kita punya nama-nama yang lain, ada bang Ahmad Sahroni, 'gubernur' Tanjung Priok mungkin bisa by step menjadi Gubernur Jakarta," ucapnya.

Wibi mengatakan, DPW Partai Nasdem Jakarta saat ini masih melakukan pendalaman dan penggodokan mengenai figur-figur tersebut atau figur-figur lainnya.

"Kami di DPW lebih kepada konsolidasi struktural, mempersiapkan infrastruktur partai, bilamana nanti sudah diputuskan oleh tingkat pusat, kita kerja bisa secara optimal," tutupnya.

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com di WhatsApp : di sini

Kembali ke halaman sebelumnya