Kembali ke halaman sebelumnya

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia Atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

kompas.com 4 jam yang lalu

KOMPAS.com - Sejumlah media asing menyoroti performa Raksasa Sepak Bola Asia, Korea Selatan (Korsel) yang tersingkir dari perebutan juara Piala Asia U-23 setelah ditaklukkan Indonesia di babak perempat final.

Jalannya laga Indonesia vs Korsel digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Kamis (25/4/2024) waktu setempat.

Indonesia dan Korsel awalnya bermain imbang 2-2 pada waktu normal. Wasit Shaun Evans yang memimpin jalannya pertandingan memutuskan extra time guna menentukan pemenang dalam laga ini.

Namun, laga keduanya harus dituntaskan lewat adu penalti lantaran tidak ada gol yang tercipta usai pertandingan berlangsung selama 120 menit.

Gol kemenangan Indonesia ketika adu penalti dicetak oleh Pratama Arhan setelah sepakannya ke sudut kiri gawang tidak mampu ditebak oleh penjaga gawang Korsel, Baek Jong-Bum.

Kemenangan Indonesia atas Korsel membuat pasukan Garuda lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23 untuk kali pertama dalam sejarah.

Hasil tersebut tidak hanya menjadi bahan pemberitaan media dalam negeri, namun juga menjadi perhatian beberapa media asing.

1. Yonhap

Kantor berita Korsel, Yonhap, mengatakan bahwa kekalahan dari Indonesia membuat negaranya tidak akan ikut serta dalam Olimpiade Paris pada Juli-Agustus 2024.

Tak hanya itu, absennya Negeri Ginseng di olimpiade menjadi kali pertama dalam 40 tahun terakhir sebab negara ini selalu ikut serta dalam ajang tersebut sejak 1988.

"Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir, Korea Selatan tidak akan berkompetisi dalam turnamen sepak bola putra Olimpiade," tulis Yonhap.

Media tersebut menyampaikan, kekalahan dari Indonesia disebabkan oleh pertahanan yang buruk dan kurangnya disiplin.

Meski Korsel tidak pernah kalah selama fase grup Piala Asia U-23, Yonhap memberitakan, Korsel memainkan laga terburuk saat berhadapan dengan Indonesia.

Padahal, kata Yonhap, Korsel melawan negara yang tidak diunggulkan dan dilatih oleh Shin Tae-yong, pelatih yang juga berasal dari Negeri Ginseng.

"Indonesia mengendalikan jalannya pertandingan di babak pertama, memegang keunggulan 7-1 dalam percobaan tembakan dan memenangkan pertarungan di lini tengah dengan tekanan yang efektif dan kontrol ruang yang baik," kata Yonhap.

"Para penyerang mereka menunjukkan kemampuan mereka dalam melakukan umpan-umpan cepat di area yang sempit untuk meringankan tekanan Korea Selatan," tambah media tersebut.

2. ESPN

Media asal AS, ESPN, ikut meberitakan kemenangan Indonesia atas Korsel dalam babak perempat final Piala Asia U-23.

ESPN menyampaikan, laga Indonesia vs Korsel terbilang menarik karena adu penalti berlangsung secara terus-menerus.

Butuh 24 tendangan penalti untuk menentukan pemenang dalam laga tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pada akhirnya, adu penalti yang berlangsung hampir selama 30 menit babak perpanjangan waktu ini dimenangkan oleh Indonesia," kata ESPN.

Menurut ESPN, Indonesia seharusnya dapat memastikan kemenangan dalam waktu 90 menit, terutama setelah Korea Selatan bermain dengan sepuluh pemain pada menit ke-70.

Namun, Korsel memupus asa Indonesia untuk memenangi laga lebih cepat setelah mencetak gol enam menit sebelum pertandingan di wakru normal berakhir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3. New Straits Times (NST)

Media asal Malaysia, NST, mengatakan bahwa kemenangan atas Korsel membuat Indonesia tinggal selangkah lagi lolos ke olimpiade keduanya sepanjang sejarah.

Laga tersebut juga menjadi sulit karena Shin Tae-yong yang berasal dari Korsel dan saat ini melatih Indonesia membuat negaranya sendiri gagal lolos ke olimpiade untuk pertama kalinya sejak 1988.

"Tiga tim teratas akan lolos ke Olimpiade musim panas tahun ini di Paris, sementara tim peringkat keempat akan menghadapi playoff Asia-Afrika melawan Guinea pada bulan Mei," imbuh NST.

4. MK

MK yang merupakan media asal Korsel menyoroti kekalahan negaranya dari Indonesia setelah melalui drama adu penalti.

MK mengatakan, Piala Asia U-23 sebenarnya menjadi ajang bagi Korsel agar lolos ke 10 putaran final olimpiade secara berturut-turut.

Namun, asa tersebut pupus karena Arhan Pratama, dkk di babak perempat final Piala Asia U-23.

"Indonesia mengalahkan Korea Selatan di perempat final. Bahkan ketika mengalahkan Australia di babak penyisihan, Indonesia hanya dianggap sebagai tim yang beruntung. Tapi nyatanya saat melawan Korea Selatan, mereka bisa menepis itu bukan semata peruntungan," tulis MK.

Media tersebut juga menyebut Shin Tae-yong sebagai sosok yang ajaib dan menilai Indonesia layak untuk menang.

"Ini adalah pencapaian luar biasa buah kecerdasan pelatih Shin Tae-yong dan pengalamannya di Piala Asia. Indonesia mampu menunjukkan transisi cepat dalam menyerang dan bertahan, serta menunjukkan level sepak bola yang lebih tinggi dari Korea Selatan," tulis MK.

Kembali ke halaman sebelumnya