Kembali ke halaman sebelumnya

Prabowo Pamer Panggilan Akrab Terbaru Presiden Jokowi di Hadapan PBNU, Bukan Lagi Pak Menhan

fajar.co.id 1 jam yang lalu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menegaskan akan melanjutkan program Jokowi. Prabowo menyebut Jokowi telah membangun pondasi kuat.

Menurut Prabowo, pondasi yang dibangun Presiden Joko Widodo Jokowi) sangat kuat. Dia berkomitmen menjalankan semangat keberlanjutan.

’’Kami akan membangun di atas pondasi itu,’’ katanya saat halal bihalal di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024).

Sebab sejumlah investasi dari uang rakyat yang sudah digulirkan sekian besar, harus diamankan keberlanjutannya. Meskipun begitu Prabowo menegaskan tetap perlu ada perbaikan.

Selain itu juga perlu ada inisiatif dan inovasi mencari solusi pembangunan kesejahteraan yang lebih cepat dirasakan masyarakat.

Pada kesempatan itu Prabowo tidak ingin mengulangi menyampaikan program-program kerjanya. Prabowo bersama Gibran, menggunakan sisa waktu sampai pelantikan nanti untuk mempelajari masalah-masalah bangsa.

"Masalah kami kumpulkan. Para pakar kami (ajak) diskusi. Semua unsur kami (ajak) rumuskan langkah-langkah,’’ katanya.

Sehingga setelah 20 Oktober 2024 nanti, yaitu saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru, tidak ada kevakuman. Pemerintah yang baru akan langsung bekerja. Prabowo menekan tidak boleh ada waktu yang terbuang.

Pada kesempatan itu Prabowo juga menyinggung kedekatannya dengan Jokowi setelah Pilpres.

’’Kemarin-kemarin saya masih dipanggil Menhan (oleh Jokowi). Sekarang sudah lebih akrab, dipanggil mas Bowo,’’ katanya.

Prabowo mengatakan dia juga mendapatkan arahan dari Jokowi untuk beberapa pertemuan. Seperti kunjungannya ke Jepang, Tiongkok, dan sebentar lagi ke wilayah Timur Tengah.

Prabowo tidak ketinggalan menyampaikan terima kasih atas dukungan dari NU. Dia mengatakan masalah bangsa Indonesia tidak bisa diselesaikan oleh dirinya dan Gibran saja. Tetapi juga membutuhkan dukungan elemen bangsa, termasuk di antaranya NU.

Sebelumnya Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf mengawali sambutan sebelum pidato Prabowo. Pada kesempatan itu, Gus Yahya menegaskan posisi PBNU pada pemerintahan selanjutnya.

’’NU sejak awal bersama Presiden Joko Widodo dari awal sampai akhir,’’ katanya.

Karena NU ingin memastikan agenda pemerintahan untuk kemasalahan rakyat, sungguh-sungguh sampai kepada rakyat. Mulai dari urusan ketahanan keluarga, pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan aspek sosial lainnya.

’’Ke depan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama-sama dengan pemerintahan presiden yang akan datang, Pak Prabowo dan Mas Gibran,’’ jelasnya.

Dia menekankan posisi NU itu memang soal politik. Tetapi dia menegaskan bahwa motivasi yang dipegang NU adalah memastikan program kemaslahatan rakyat. Gus Yahya mengatakan jajaran PBNU sampai tingkat ranting, siap mengawal program pemerintah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Kembali ke halaman sebelumnya