Kembali ke halaman sebelumnya

Sosok Brigjen TNI Purn Theresia Abraham, Diduga Kakak Pengemudi Fortuner Berpelat Palsu TNI

tribunnews.com 2 jam yang lalu

TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah sosok purnawirawan perwira tinggi (pati) TNI berinisial T yang disebut merupakan kakak dari pengemudi Fortuner pelat TNI palsu yang viral cekcok di jalanan.

Adapun sebelumnya, pengendara fortuner bernama Pierre WG Abraham tersebut kini ditetapkan sebagai tersangka hingga terancam 6 tahun penjara.

Pierre WG Abraham jadi sorotan lantaran sempat mengaku sebagai adik jenderal saat beradu cekcok dengan pengemudi lain di Km 57 Tol Cikampek.

Kepada Polda Metro Jaya, ia pun mengaku memiliki kakak yang merupakan seorang purnawirawan pati TNI berinisial T.

Awalnya, pengemudi Fortuner itu mengaku sebagai keluarga jenderal bernama Tony Abraham.

Namun, berdasarkan penelusuran, tak ditemukan jenderal pati TNI bernama Tony Abraham.

Belakangan, sosok jenderal yang bernama Theresia Abraham pun diduga sebagai kakak dari Pierre WG Abraham.

Meski belum ada keterangan lebih lanjut dari Polda Metro jaya, namun dalam pemeriksaan terungkap bahwa sosok berinisial T tersebut merupakan pati Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Setelah diselidiki lebih dalam, hanya Theresia Abraham pati TNI di Kowar yang inisialnya berawalan T.

Sementara itu, Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Anggi Fauzi Hasibuan, menyebut Pierre WG Abraham hanya dipinjami pelat dinas yang pernah dipakai kakaknya itu.

"Jadi dia (PWGA) memang bukan anggota TNI."

"Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan lah pelat nomor dinas itu dan sebenernya yang menggunakan (mobil dinas TNI itu) kan kakaknya," kata Anggi, Rabu (17/4/2024).

Sosok Theresia Abraham

Brigadir Jenderal TNI Purn Theresia S. Abraham, S.H disebut-sebut kakak dari sopir Toyota Fortuner yang viral karena arogan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

Melansir dari Tribunmedan.com, Brigjen TNI Purn Theresia S. Abraham lahir di Manado, Sulawesi Utara, 12 Mei 1957 (usia 66 tahun).

Jabatan terakhirnya Staf Khusus Kasad dari Corps Hukum (Chk).

Theresia S. Abraham merupakan purnawirawan perwira tinggi (pati) dan juga Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) kelima yang mendapat kenaikan pangkat Brigadir Jenderal TNI.

Kenaikan pangkat Theresia S. Abraham berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/187/III/2010 tanggal 25 Maret 2010.

Theresia S. Abraham sebagai anak ke 2 dari 6 orang bersaudara.

Ayahnya adalah seorang Anggota TNI AD berpangkat Letnan Satu (Lettu) yang tergabung dalam Corps Angkutan Militer (CAM) bernama W.G. Abraham (alm).

W.G. Abraham (alm) gugur saat masih Prajurit aktif, sedang melaksanakan tugas sebagai Kepala di Pelabuhan Donggala (Sulawesi Tengah).

Sementara, sang ibu dari Theresia S. Abraham bernama Erna S.T. Abraham Budiman.

Theresia yang pada masa kecilnya pernah mengikuti kursus tari balet, berkarier sebagai seorang Wan TNI (KOWAD), mengikuti jejak sang ayah.

Theresia adalah lulusan Sarjana Muda dari FHPM Unsrat Manado Tahun 1980, dan mengikuti Dik Sepamilwa WAN ABRI Tahun 1980/1981.

Kemudian menyelesaikan Strata Satu Hukum Militer di STHM Ditkumad pada tahun 1999, bersamaan dengan selesainya Dik Seskoad di Gatot Subroto Bandung.

Pendidikan Militer:

- Dik Sepamilwa WAN ABRI Tahun 1980/1981
- Strata Satu Hukum Militer di STHM Ditkumad pada tahun 1999

- Dik Seskoad tahun 1999

- Dik Bahasa Prancis di Negara Prancis (1986-1988)

- Dik Internasional Military Course on the LOAC di Sanremo Italia (Desember 2002)

- Pama Puskowad KBDL (1981)

- BAIS ABRI (1985-1999)

- Dosen Seskoad (Prajurit perempuan pertama) (1999-2001)

- Kakumdam Jaya (Prajurit perempuan pertama) (2001)

- Danpusdik Kowad (2003-2004)

- Kapusmasmil Babinkum TNI (2010)

- Wakil Oditur Jenderal TNI

- Oditur Jenderal TNI

- Staf Khussus Kasad (2014-2015)

Tanda Jasa:

Theresia telah mengoleksi 7 tanda jasa dan penghargaan.

1. Queen Beatrix Medal

2. Bintang Yudha Dharma Nararya

3. Bintang Kartika Eka Paksi Nararya

4. Satyalencana Kesetiaan VIII

5. Satyalencana Kesetiaan XVI

6. Satyalencana Kesetiaan XXIV

7. Satyalencana Dwidja Sistha

Perintahkan Sang Adik Buang Pelat Palsu

Pierre WG Abraham kata Anggi, mengaku hanya dipinjamkan pelat dinas tersebut untuk menghindari aturan ganjil-genap saat arus mudik 2024 saat itu.

"Kalau pengakuan dari tersangka PWGA, dia itu dikasih oleh kakaknya itu, dikasih pinjem."

"Alasan dipinjamkan itu, ya seperti yang tadi saya bilang, kalau misalnya ada ganjil genap, dia baru pakai gunakan," lanjut Anggi.

Meski begitu, pelat dinas bernomor 84337-00 itu sejatinya sudah kedaluwarsa sejak tahun 2018.
Namun, pelat tersebut kini sudah teregister milik purnawirawan TNI yang lain yakni Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi untuk kendaraan untuk kendaraan dinas operasional sebagai guru besar di Universitas Pertahanan.

Setelah video cekcok di Tol Jakarta-Cikampek beredar di media sosial, PWGA memutuskan untuk membuang pelat palsu TNI di Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Pelaku memutuskan membuang pelat palsu TNI setelah mendapat perintah dari T.

"Pelat TNI-nya sudah dibuang di daerah Lembang dan sekarang masih dicari anggota di sekitar lokasi di Lembang," kata Anggi dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Usai kejadian tersebut, Anggi menjelaskan, tersangka dan istrinya tidak lagi tinggal di rumah pribadinya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, setelah video cekcok di Tol Jakarta-Cikampek beredar di media sosial.

Bersama istrinya, pelaku memilih untuk bersembunyi di rumah kakaknya yang berinisial C.

"Setelah kami mengetahui keberadaan dia, kami datangi. Kami lakukan penyelidikan ada mobil yang ditutup kayak pakai terpal mobil," ujar Anggi dikutip dari Kompas.com, Rabu.

"Kami bukalah (terpal), mobilnya sudah diganti jadi pelat nomor biasa tetapi warnanya warna hitam seperti yg ada di video," tambahnya.

Diketahui, penangkapan tersebut berdasarkan laporan yang dilayangkan Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi ke Polda Metro pada Minggu (14/4/2024).

Baca berita lainnya di google news

Kembali ke halaman sebelumnya