Kembali ke halaman sebelumnya

Luhut Berpesan ke Prabowo: Jangan Ajak Orang Toxic ke Kabinet, Apa Maksudnya?

ayobandung.com 2 jam yang lalu

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan pesan yang tajam kepada Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. Pesannya sederhana, tapi penuh makna: hindari membawa orang 'toxic' ke dalam kabinet.

Partai Demokrat (PD) turut setuju dengan pernyataan tersebut, menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming harus berhati-hati dalam memilih orang-orang yang akan duduk di kabinetnya.

Sebelumnya, Luhut telah mengungkapkan pesan serupa kepada Prabowo terkait masa pemerintahan mendatang.

Dia menegaskan bahwa Prabowo Subianto perlu memperhatikan komposisi kabinetnya dengan cermat, memastikan agar tidak ada figur yang membawa 'toksin' atau masalah ke dalam lingkup pemerintahan.

"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita," ujar Luhut dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth' di Jakarta, seperti yang dilansir oleh AYOBANDUNG pada Jumat, 3 Mei 2024.

Pesan ini menyoroti pentingnya kebersihan dan integritas dalam kepemimpinan, di mana memilih orang-orang yang tepat untuk posisi strategis merupakan langkah yang krusial.

Membawa orang-orang yang membawa beban masalah dapat mengganggu jalannya pemerintahan dan menghambat kemajuan.

Namun, respons dari masyarakat pun beragam. Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "tokoh toksis"?

Seorang netizen dengan akun @mar*** berkomentar, "Tokoh toksis itu tidak bisa diajak berkolaborasi, ya?" Sementara itu, akun @as*** menanyakan, "Apakah itu merujuk pada tokoh yang mengancam posisi atau bisnisnya?"

Dengan bijak, Luhut menyarankan kepada Prabowo untuk memilih dengan hati-hati siapa-siapa yang akan mendampinginya dalam menjalankan pemerintahan ke depan.

"Bagi presiden terpilih, saya menyarankan untuk tidak membawa orang yang toksis ke dalam pemerintahanmu, karena itu akan merugikan kita. Saya sudah menghadapi banyak masalah semacam itu selama ini," ujarnya.

Ucapan tersebut pun memicu berbagai komentar dari netizen lainnya. "Kata-kata 'merugikan kita' perlu dipertimbangkan dengan serius," tulis @khr*** di Instagram. Sementara itu, akun @rsz*** menyoroti kembali kata-kata Luhut, "Itu akan sangat merugikan kita."

Meskipun demikian, melalui segala dinamika politik yang dihadapinya, Luhut tidak hanya memberikan peringatan, tetapi juga menyemangati dengan keyakinan bahwa masa depan Indonesia begitu cerah.

Dengan keyakinan yang teguh, ia melihat Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045.

Harapan dan optimisme yang disematkan oleh Luhut adalah sebuah panggilan kepada semua pihak untuk bersatu demi membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia. ***

Kembali ke halaman sebelumnya