Kembali ke halaman sebelumnya

Pelatih Argentina Pemenang Piala Dunia 1978 Cesar Menotti Meninggal, Panjangkan Rambut karena 10 Laga tak Kalah

fajar.co.id 2 jam yang lalu

FAJAR.CO.ID, BUENOS AIRES—Pelatih karismatik yang membawa Argentina meraih gelar Piala Dunia pertamanya pada tahun 1978, César Luis Menotti meninggal dunia.. Asosiasi Sepak Bola Argentina menyebut ia meninggal pada Minggu waktu setempat di usia 85 tahun.

''Selamat tinggal, Flaco sayang!'' demikian pernyataan asosiasi tersebut, menggunakan nama panggilan Menotti yang berarti ''si kurus.''

Penyebab kematiannya tidak disebutkan AFA. Namun, laporan media lokal menyebutkan Menotti dirawat di klinik pada bulan Maret karena menderita anemia parah.

Dia dilaporkan menjalani operasi flebitis pada bulan April dan kemudian kembali ke rumah.

Kecintaan terhadap sepak bola dan kemampuan tajam dalam menjelaskan mekanismenya merupakan ciri khas Menotti sebagai seorang pelatih, dan ia dianggap sebagai salah satu pelatih paling simbolis dan berpengaruh dalam sepak bola Argentina.

Ia memulai karirnya sebagai pemain untuk klub Argentina, Rosario Central (1960-1963 dan 1967), kemudian pergi ke Racing Club (1964) dan Boca Juniors (1965-1966.

Menotti juga bermain untuk klub New York di AS. (1967), Santos dari Brasil (1968) dan Juventus di Italia (1969-1970). Di Santos, ia bermain bersama Pelé.

Menotti melatih tim nasional Argentina antara tahun 1974 dan 1983. Ia juga melatih timnas Meksiko pada 1991-1992. Di level klub, ia memimpin Barcelona (1983-1984), di mana dia memiliki Maradona di skuatnya; Atlético Madrid (1987-88); Penarol Uruguay (1990-91); Sampdoria dari Italia (1997) dan Tecos dari Meksiko (2007) — pekerjaan terakhirnya sebagai pelatih.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Selama bertahun-tahun, Menotti sering menggantungkan sebatang rokok di antara bibirnya, namun ia berhenti dari kebiasaan tersebut pada tahun 2011 setelah dirawat di rumah sakit selama tiga hari karena kecanduan tembakau.

Ia juga dikenal memiliki rambut panjang yang rapi. Menotti mulai memanjangkan rambutnya pada awal tahun 1970-an. ''Suatu hari saya berkata pada diri sendiri: 'Saya tidak akan memotong rambut saya sampai rambut saya rontok'. Dan kami menjalani 10 pertandingan tanpa terkalahkan, jadi semuanya dimulai seperti lelucon,'' katanya dikutip dari Star Tribune.

Di tahun-tahun terakhirnya, Menotti mengatakan dia tidak takut mati. ''Itu satu-satunya hal yang saya yakini. Saya tidak mengenal siapa pun yang belum meninggal,'' katanya pada tahun 2014. (amr)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Kembali ke halaman sebelumnya