Kembali ke halaman sebelumnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Megawati Singgung Dewi Keadilan

tribunnews.com 10 jam yang lalu

POS-KUPANG.COM – Menjelang dibacakan keputuskan hasil sengketa Pilpres 2024 oleh Mahkamah Konstitusi atau MK yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Senin 22 April 2024, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tetiba angkat bicara.

Ia menyinggung soal hadirnya dewi keadilan dalam putusan tersebut. Pasalnya, putusan yang diharapkan harus memenuhi rasa adil dalam sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) tersebut.

Megawati yang menyatakan diri sebagai Sahabat Pengadilan atau Amicus Curiae itu mengatakan bahwa saat ini rakyat Indonesia menunggu keputusan MK terkait sengketa Pilpres 2024, dan itu akan dicatat dalam Sejarah negeri ini.

Saat ini, katanya, rakyat menunggu apakah MK dapat mengambil keputusan sesuai hati nurani dan sikap kenegarawanan, ataukah sebaliknya membiarkan praktik elektoral penuh dugaan penyalahgunaan kekuasaan.

"Di tengah penantian lahirnya keadilan sejati itu, perhatian saya tertuju pada sebuah patung Dewi Keadilan," kata Megawati dalam dokumen amicus curiae, Selasa 16 April 2024.

Megawati menyebutkan bahwa, patung itu ditaruh di samping meja ruang rapat kediamannya untuk mengingatkan pentingnya keadilan hakiki tanpa balutan kepentingan lain, kecuali keadilan itu sendiri.

Dia menjelaskan, patung Dewi Keadilan yang dibelinya itu ketika berada di Amerika Serikat mengandung beberapa pesan kuat.

Pertama, mata Dewi Keadilan tertutup kain. Mata tertutup menghadirkan "keadaan gelap" agar tak tersilaukan oleh apa yang dilihat mata. 

"Dengan mata tertutup itu, terjadi dialog dengan hati nuraninya dalam memutuskan perkara dengan tidak membedakan siapa yang berbuat," ujar Megawati.

Kedua, timbangan keadilan sebagai cermin keadilan substantif. Ketiga, pedang yang diturunkan ke bawah menegaskan bahwa hukum bukanlah alat membunuh.

Namun, didasarkan pada norma, etika, kesadaran hukum, dan tertib hukum serta keteladanan para aparat penegak hukum.

Megawati menegaskan, bagi bangsa Indonesia, pentingnya keadilan dalam seluruh kehidupan bernegara tecermin dalam Pancasila. 

Sebab, Pancasila adalah ideologi yang lahir sebagai jawaban atas praktik hidup eksploitatif akibat kolonialisme dan imperialisme.

Dia menyebut, keadilan dalam perspektif ideologis harus dijabarkan ke dalam supremasi hukum.

Kembali ke halaman sebelumnya