Kembali ke halaman sebelumnya

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

viva.co.id 8 jam yang lalu

INGGRIS – Kondisi kesehatan Raja Charles III kini semakin memburuk. Sehingga, para pejabat di Istana Buckingham terus memperbarui rencana pemakamannya. Hal ini ternyata sudah dipersiapkan sejak Ratu Elizabeth meninggal dunia.

Raja berusia 75 tahun ini belakangan membuat khawatir publik karena kondisi kesehatannya. Ia dikabarkan telah didiagnosis menderita kanker pada Februari 2024 lalu. Meskipun Raja Charles III menyembunyikan kebenaran soal kondisinya, berbagai sumber mengatakan bahwa ia tidak dalam kondisi yang baik. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

"Tentu saja dia bertekad untuk mengalahkannya dan mereka mengerahkan segalanya. Semua orang tetap optimis, tapi dia benar-benar tidak sehat. Lebih dari yang mereka biarkan," kata seorang sumber yang digambarkan sebagai teman lama keluarga kerajaan, melansir New York Post, Sabtu 27 April 2024.

Raja Charles tidak pernah mengungkapkan penyakit kanker apa yang dideritanya sampai saat ini. Namun ia mengakui bahwa penyakit tersebut bukanlah kanker prostat, yang merupakan salah satu bentuk penyakit yang paling bisa diobati dan umum terjadi para laki-laki.

Namun, di balik kondisi sang raja sekarang, para pembantu Raja Charles secara teratur meninjau salinan dokumen setebal beberapa ratus halaman yang menguraikan rencana pemakaman kerajaannya, dengan nama Operation Menai Bridge.

"Rencana tersebut telah diselesaikan dan terus diperbarui secara aktif. Ini tidak lebih dari apa yang Anda harapkan mengingat raja telah didiagnosis menderita kanker. Namun peredarannya jelas telah memusatkan perhatian,” kata seorang mantan staf yang memiliki hubungan dengan para pejabat istana.

Dokumen yang sangat rinci ini dibuat sehari setelah Ratu Elizabeth dimakamkan pada 8 September 2022. Pihak yang terlibat menggunakan pemakaman ratu yang paling lama menjabat itu sebagai panduan lapangan untuk memastikan proses pemakaman Charles lebih lancar.

Para pejabat militer mengonfirmasi bahwa rencana pemakaman Raja Charles diperbarui secara berkala, namun menekankan bahwa itu adalah prosedur standar.

Semua anggota kerajaan dalam rencana pemakaman tersebut telah memperbarui rencana pemakaman mereka yang dikategorikan berdasarkan kata sandi berbasis jembatan, seperti pemakaman Ratu Elizabeth yang terkenal sebagai "Operasi Jembatan London". Nama rencana kematian mantan Pangeran Wales juga diambil dari nama jembatan gantung yang menghubungkan pulau Anglesey dengan daratan Welsh.

"Tentu saja mereka memerhatikan setiap aspek Jembatan Menai. Pemakaman Ratu berjalan lancar dan menetapkan standar yang tinggi. Ini bukan hal yang emosional, ini adalah pekerjaan, yang dilakukan dengan sangat serius, dan dapat dimengerti bahwa tidak ada seorang pun yang berencana untuk ketahuan," kata seorang pejabat senior yang terlibat dalam perencanaan pemakaman kerajaan.

Halaman Selanjutnya

Dokumen yang sangat rinci ini dibuat sehari setelah Ratu Elizabeth dimakamkan pada 8 September 2022. Pihak yang terlibat menggunakan pemakaman ratu yang paling lama menjabat itu sebagai panduan lapangan untuk memastikan proses pemakaman Charles lebih lancar.

Kembali ke halaman sebelumnya