Kembali ke halaman sebelumnya

AS Ogah Dukung Israel jika Netanyahu Buka Front Perang di Lebanon

cnnindonesia.com 1 jam yang lalu
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat (AS) enggan mendukung Israel jika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membuka front perang baru di Lebanon.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan AS memantau dengan cermat permusuhan di sepanjang perbatasan dan menyatakan penolakan terhadap perang baru.

"Sangat jelas bahwa kami tak mendukung perang di Lebanon. Kami tidak ingin hal itu terjadi," kata Kirby ke awak media, Kamis (28/3).

Kirby mengungkapkan, prioritas utama AS saat ini adalah memulihkan ketenangan. "Memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan tetap menjadi prioritas utama bagi Presiden [Joe] Biden dan pemerintahannya," ujarnya.

Dia juga meyakini bahwa upaya memulihkan ketenangan di perbatasan merupakan langkah penting bagi Israel dan Lebanon.

Kirby lantas menekankan bagaimana AS akan menggunakan solusi diplomatik untuk mengatasi konflik, alih-alih menyulut perang.

"Yang memungkinkan warga Israel dan Lebanon kembali ke rumah mereka dengan cara yang aman dan terjamin, dan bisa tinggal di sana," ungkap Kirby, dikutip Anadolu Agency.

Lebanon sebelumnya berencana mengajukan gugatan terhadap Israel karena serangan mereka menyasar warga sipil dan staf medis.

Pada Rabu (27/3), Israel menggempur Lebanon Selatan dan menyebabkan tujuh orang tewas. Di hari sebelumnya serangan pasukan Zionis membuat tiga anggota Hizbullah meninggal, demikian dikutip Reuters.

Perbatasan Israel-Lebanon bergejolak usai pasukan Negeri Zionis melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober 2023.

Sejak saat itu pasukan Israel dan milisi di Lebanon Selatan saling serang hingga sekarang. Sejumlah pihak menduga jika Israel tak segera menghentikan agresi, konflik akan meluas ke wilayah lain.

Agresi Israel di Palestina telah menyebabkan lebih dari 32.500 orang meninggal dan ratusan ribu rumah hancur.

Kembali ke halaman sebelumnya