SERAMBINEWS.COM - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, memperingatkan akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel jika Israel tidak mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dimana isi resolusi tersebut, DK PBB memerintahkan gencatan senjata di Jalur Gaza dan penyaluran bantuan.

Adapun peringatan Presiden Kolombia itu, ia sampaikan melalui akun media sosial X, Selasa (26/3/2024).

Melansir Tribunnews.com, Rabu (27/3/2024), Presiden Kolombia meminta semua negara untuk memutuskan hubungan mereka dengan Israel jika Israel melanggar gencatan senjata.

Dalam tweet lainnya, Gustavo Petro membandingkan agresi Israel di Jalur Gaza dengan Kota Hiroshima, tempat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pada 6 Agustus 1945 selama Perang Dunia II.

Menurut Petro, ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima, lebih dari 77.000 orang tewas.

Ia melanjutkan, saat ini di negara yang jauh lebih kecil dari Jepang, yakni Palestina, lebih dari 32.000 orang tewas dalam pemboman Israel.

Tweet Presiden Kolombia yang membandingkan agresi Israel dan Bom Atom AS menyiratkan bahwa kejadian saat ini sama-sama merupakan pembantaian keji.

Diketahui, AS adalah sekutu utama Israel yang telah memberikan bantuan militer sejak berdirinya negara tersebut pada tahun 1948 silam.

Sebelumnya, Gustavo Petro mengumumkan pembekuan semua kesepakatan pembelian senjata dari Israel.

Ia juga menuduh AS dan Uni Eropa mendukung pemboman warga sipil di Jalur Gaza secara brutal.

Presiden Kolombia itu dengan tegas menyerukan diakhirinya genosida yang saat ini masih terus digencarkan oleh Israel.(*)