Kembali ke halaman sebelumnya

PDIP soal Jokowi Disebut Dorong Mega-Prabowo Bertemu: Tak Perlu Mak Comblang

detik.com 7 jam yang lalu
Jakarta -

Gerindra menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru mendorong pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, alih-alih diisukan menjadi penghalang. Terkait itu, PDIP menekankan hubungan Megawati dan Prabowo baik dan akan bertemu tanpa 'mak comblang'.

"Sudah berulangkali dijelaskan oleh jajaran DPP PDI Perjuangan bahwa hubungan Ibu Megawati dengan Pak Prabowo tidak ada masalah. Beliau berdua memiliki sejarah hubungan pribadi dan kerja sama politik sudah sangat lama. Beliau berdua pernah menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2009," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).

Said mengatakan tak ada hal apapun yang menghalangi rencana pertemuan kedua tokoh itu. Dia pun mengungkit Megawati mengajak Prabowo kembali ke RI saat tinggal di Yordania pasca Orde Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan hubungan beliau berdua tidak ada aral apapun, tidak ada noktah yang menghalangi hubungan Bu Mega dan Pak Prabowo. Beliau berdua sama sama memiliki gen politik nasionalis. Bu Mega pula yang mengajak Pak Prabowo pulang ke tanah air saat Pak Prabowo tinggal di Yordania," katanya.

Lantas, kata Said, rencana pertemuan Megawati dan Prabowo tak perlu ada 'mak comblang'. Dia yakin keduanya akan bertemu pada momen yang disepakati.

"Oleh sebab itu, pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo tidak perlu mak comblang, kalau panggilan batin beliau berdua sudah waktunya untuk bertemu, saya yakin akan ada saatnya beliau berdua akan bertemu," kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.

"Jadi terkait pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo tidak perlu didorong dorong, apalagi dicomblangi. Saya yakin, pada waktunya beliau berdua akan bertemu untuk urusan urusan dan kepentingan masa depan negara dan bangsa, melampaui urusan urusan personal," imbuhnya.

Said menekankan tak akan ada yang menghalangi ataupun mencomblangi pertemuan tersebut. Menurutnya, Megawati dan Prabowo tengah menjadwalkan rencana itu agar tidak dianggap sekadar urusan konsesi politik.

"Saya kira Bu Mega dan Pak Prabowo tengah menghitung waktu dan tempat pertemuan itu, agar tidak dikesankan hanya untuk urusan remeh temeh, apalagi sekedar urusan konsesi politik, sebab itu bukan watak Bu Mega," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berkali-kali Ibu Mega menegaskan, segala langkah politiknya demi Indonesia raya. Spirit inilah yang kerap diabaikan sebagai pertimbangan oleh praktisi politik dalam menghitung pertemuan Ibu Mega dan Pak Prabowo," lanjutnya.

Sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menepis adanya pandangan bahwa Jokowi menjadi penghalang pertemuan Prabowo dan Megawati. Dia menyebut Jokowi justru menjadi pendorong pertemuan itu terlaksana.

"Enggak, Pak Jokowi justru yang mendorong dan mengingatkan," ujar dia.

Jakarta -

Gerindra menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru mendorong pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, alih-alih diisukan menjadi penghalang. Terkait itu, PDIP menekankan hubungan Megawati dan Prabowo baik dan akan bertemu tanpa 'mak comblang'.

"Sudah berulangkali dijelaskan oleh jajaran DPP PDI Perjuangan bahwa hubungan Ibu Megawati dengan Pak Prabowo tidak ada masalah. Beliau berdua memiliki sejarah hubungan pribadi dan kerja sama politik sudah sangat lama. Beliau berdua pernah menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2009," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).

Said mengatakan tak ada hal apapun yang menghalangi rencana pertemuan kedua tokoh itu. Dia pun mengungkit Megawati mengajak Prabowo kembali ke RI saat tinggal di Yordania pasca Orde Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan hubungan beliau berdua tidak ada aral apapun, tidak ada noktah yang menghalangi hubungan Bu Mega dan Pak Prabowo. Beliau berdua sama sama memiliki gen politik nasionalis. Bu Mega pula yang mengajak Pak Prabowo pulang ke tanah air saat Pak Prabowo tinggal di Yordania," katanya.

Lantas, kata Said, rencana pertemuan Megawati dan Prabowo tak perlu ada 'mak comblang'. Dia yakin keduanya akan bertemu pada momen yang disepakati.

"Oleh sebab itu, pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo tidak perlu mak comblang, kalau panggilan batin beliau berdua sudah waktunya untuk bertemu, saya yakin akan ada saatnya beliau berdua akan bertemu," kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.

"Jadi terkait pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo tidak perlu didorong dorong, apalagi dicomblangi. Saya yakin, pada waktunya beliau berdua akan bertemu untuk urusan urusan dan kepentingan masa depan negara dan bangsa, melampaui urusan urusan personal," imbuhnya.

Simak Video 'Gerindra soal Pertemuan Prabowo-Mega: Keduanya Tahu Kapan Harus Bertemu':

Simak selengkapnya di halaman berikut.

Said menekankan tak akan ada yang menghalangi ataupun mencomblangi pertemuan tersebut. Menurutnya, Megawati dan Prabowo tengah menjadwalkan rencana itu agar tidak dianggap sekadar urusan konsesi politik.

"Saya kira Bu Mega dan Pak Prabowo tengah menghitung waktu dan tempat pertemuan itu, agar tidak dikesankan hanya untuk urusan remeh temeh, apalagi sekedar urusan konsesi politik, sebab itu bukan watak Bu Mega," kata dia.

"Berkali-kali Ibu Mega menegaskan, segala langkah politiknya demi Indonesia raya. Spirit inilah yang kerap diabaikan sebagai pertimbangan oleh praktisi politik dalam menghitung pertemuan Ibu Mega dan Pak Prabowo," lanjutnya.

Sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menepis adanya pandangan bahwa Jokowi menjadi penghalang pertemuan Prabowo dan Megawati. Dia menyebut Jokowi justru menjadi pendorong pertemuan itu terlaksana.

"Enggak, Pak Jokowi justru yang mendorong dan mengingatkan," ujar dia.

Kembali ke halaman sebelumnya